Padahal itu semua untuk keselamatan mereka semua, Nabi pun mengajarkan kita untuk lari dari sumber wabah penyakit, terkadang mau dibilang sok pintar salah juga, mereka banyak sekali alasan untuk membela diri. Menganggap remeh dengan himbaun dan instruksi yang disampai oleh Pemerintah, padahal jika kita ikuti itu setidaknya menyelatkan diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Bumi Raflesia pun saat ini melarang orang yang berada di daerah yang terkena zona merah untuk datang atau keluar, namun masi saja ada yang datang dari zona merah ke Bumi Raflesia ini, lantas mereka tidak dibiarkan begitu saja, mereka yang datang dari luar daerah didata oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah Desa menyampaikan ke Bidan Desa lalu data itu disampaikan ke Puskesamas kemudian dilanjutkan mereka yang datang untuk melapor ke Posko Vocid 19 yang disetiap Kabupten-Kabupaten yang ada di Bumi Raflesia.
Mereka yang datang dari luar daerah dihimbau untuk tidak keluar rumah selama 14 hari, agar dapat memutus rantai penyebaran Covid 19 ini.
Dalam situasi seperti ini masyarakat dihimbau untuk tidak panic yang berlebihan, ikuti saja himbauan Pemerintah untuk membatasi kegiatan-kegiatan diluar yang tidak begitu penting, agar menjaga kesehatan dengan rajin-rajin mencuci tanga dengan sabun setiap mau dan selesai melakukan aktifitas, jangan biarkan kerongkongan kering dengan cara dalam 30 menit sekali minum air hangat, bersihkan lingkungan rumah dengan menyemprotkan disinfektan yang dianjurkan.Â
Jika kita sudah berusaha dengan sepenuhnya baru kia bertawakal kepad Tuhan Yang Maha Esa, andai kita terserang itu baru dikatan takdir untuk kita.
Semua tetap dirumah demi keselamatan kita dan keluarga, serta membantu pekerjaan para dokter-dokter dan menyelamatkan Bumi Raflesia Indonesia.
Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H