Yang diajak untuk pulang pun tidak pernah dipilih-pilih, terkadang Kakeknya yang dilanda sakit tapi cucunya yang sehat diajak pulang, karena memang saatnya untuk pulang.
Pulang yang satu ini memang terasa berat bagi kita tapi menjadi ringan jika cinta kepada Allah sepenuhnya dan cinta dunia seperlunya saja.
Jika ini yang kita lakukan hidup ini selalu kita isi dengan bekal-bekal yang akan kita bawa untuk pulang nanti, tidak barang sedetik pun waktu yang diberikan kepada kita tanpa kita isi dengan bekal yang memang harus kita bawa untuk pulang.
Selagi kita diperantauan saat ini, berlomba-lomba lah kita untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya, bekal untuk kita bawa kekampung halaman kita, kita persiapkan agar perjalan kita pulang nanti bisa sampai dengan selamat, dan kita riang serta gembira setelah tiba dikampung halaman yaitu akhirat kelak.
Jika selama ini kita lalaikan shalat, kita perbaiki, jika penyakit hati masi bersemayam di hati kita, kita coba untuk memangkas sampai keakar-akarnya, jika masi suka membuka aib saudara kita, kita tutup kembali, jika kita masi suka membicarakan kejelekan orang lain, mulai lah untuk berhenti.
Toh kita tidak tau kapan kita akan kembali, apakah hari ini, apakah esok, apakah lusa, yang penting saat ini kita persiapkan bekal sebnyak-banyaknya sampai Tuhan mengatakan "saatnya untuk kembali".
Wassalam....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H