Mohon tunggu...
sopian Be
sopian Be Mohon Tunggu... Guru - mari merangkul bukan memukul

Badai Pasti Berlalu

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kopi dan Susu, "Kedai Kopi Susu"

6 Oktober 2019   23:07 Diperbarui: 6 Oktober 2019   23:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tikenal dengan kopi, semua sudah pasti tau yang namanya kopi, apalagi para pencinta kopi pasti tau bagaimana nikmatnya secangkir kopi yang disediakan dengan berbagaimacam rasa. Namun sebelum kita menuju cara-cara untuk menikmati kopi, sedikit sejarah yang pernah penulis ketahui melalui guru Tanaman perkebunan waktu penulis masih didik di SMK-Pertanian Pembanguna waktu itu.

Kopi masuk ke Indonesia melalui proses yang sangat panjang, mulai masuk dan sekarang menjadi penghasil kopi terbesar di Nusantara ini pastinya melalui proses yang sangat panjang. Pada tahun 1969 Belanda mulai membawa yang namanya kopi dari  Malabar, sebuah kota yang terletak di India melalui pulau Jawa.

Persekutuan dagang Pemerintah Hindia Timur Belanda atau yang biasa disebut VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Kemudian pada tahun 1707 Van Hoor yang merupakan Gubernur kala itu mulai mendistribusikan bibit kopi kedaerah-daerah pulau Jawa, Cirebon, Pariangan, Batavia dan daerah-daerah lainnya. Lebih kurang 9 tahun setelah bibit disebar ke berbagai daerah, akhirnya pada tahun 1714-1715 tanaman kopi berhasil dibudidayakan di Indonesia.

Akhirnya produksi kopi di Indonesia pada saat itu sangat melimpah dan dapat menguasai pasar dunia saat itu. ekspor kopi Indonesia bahkan melebihi ekspor kopi dari Yaman Ke Eropa. Kemudian jejak pertumbuhan tanaman kopi terus berlanjut, dan akhirnya tersebar diseuluruh tanah air ini dab bahkan sampai di daerah ku saat ini Bengkulu. Daerah-daerah penghasil kopi yang ada di Provinsi Bengkulu yang sangat dikenal dimasyarakat itu adalah kopi dari Kepahiang, Kopi dari Manna, Kopi Rejang Lebong, Kopi Lebong, dan lainnya.

Saat ini perusahaan-perusahaan kopi berjamuran dan memang saat ini memang lagi tren-trennya minuman dari kopi, setiap ada even-even besar kopi selalu dijadikan icon dari Kabupaten Kepahiang, contohnya di acara Kepahiang Mountain Valley, Pegelaran 5 Negara, hari ulang tahun Kepahiang dan hari-hari yang lainnya.

Bahkan pernah diadakan lomba minuman kopi, mulai dari tingkat Kabupaten sampai ketingkat Porivinsi, saat itu yang menjadi lokasi lomba tersebut adalah Benteng Marboro yang merupakan benting peninggalan penjajah saat itu.

Kedai-kedai kopi pun saat ini sudah mulai berkembang di tengah-tengah masyarakat kecil dan sampai ke Ibu Kota. Menu-menu yang disajikan oleh kedai-kedai yang ada pun bermacam-macam, dengan kemajuan teknologi saat ini penyajian kopi pun dilakukan dengan canggih dan menarik perhatian para pencinta kopi.

Sebagian usaha-usaha mikro yang ada didaerah hanya menyediakan bubuk kopi saja, tidak dengan cara meracik untuk menjadi secangkir kopi yang siap untuk disajikan. Berbeda dengan kedai-kedai kopi yang ada, mereka memanfaatkan teknologi yang ada untuk menarik para pencinta kopi, pencinta kopi boleh memilih biji-biji kopi yang telah disediakan, ada biji kopi arabika, ada biji kopi robusta, ada biji kopi liberika, dan ada jenis biji-biji kopi yang lainnya.

Dulu para penikmat kopi menyajikan minuman kopi sangat sederhana  sekali, cukup dengan memasukkan biji-biji kopi kedalam wadah dan itu sudah dapat dinikmati. Kemudian diera tahun 2000an kemasan kopi pun sudah mulai meningkat dan dapat lebih bersaing dengan negara-negara lain.

Saat ini memang dengan kemajuan teknologi, maka produsen kopi pun sudah mulai memanfaatkna teknoligi yang ada untuk mengajikan dari kopi instan menjadi kopi yang langsung bisa dilihat proses pembuatannya sampai menjadi kopi siap saji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun