Mohon tunggu...
sopian Be
sopian Be Mohon Tunggu... Guru - mari merangkul bukan memukul

Badai Pasti Berlalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perpustakaan, Jendela Dunia

17 September 2019   21:55 Diperbarui: 17 September 2019   21:58 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun diera yang semuanya tergantung dengan teknologi yang canggih saat ini, ada sebuah desa yang kembali menggiat kan masyarakat desa yang gemar membaca, dia mendirikan perpustakaan yang diberi nama "Raudhatul Ilmi". Dengan adanya perpustakaan ini harapannya agar masyarakat kita tidak bergantung dengan teknoligi yang ada, dengan membaca itu lebih asik untuk menggali informasi-informasi yang dibutuhkan.

Bahkan orang-orang yang hebatpun itu tidak pernah jauh-jauh dari buku dan membaca, contohnya Presiden kita yang ke tiga BJ. Habiebie,  tidak pernah lepas dari yang namnya membaca, dengan membaca semua ilmu-ilmu yang tidak dipahami akhirnya mampu dipahami dan manghasilkan produk yang sama-sama kita ketahui beliau bisa mencipatakan pesawat terbang.

Dengan kita mengikuti jejak-jejak orang-orang yang suka membaca itu, maka tidak menutup kemungkinan akan lahir Habiebie-habiebie yang baru dengan produk yang baru dari negeri ini dan dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.

Perpusakaan yang didirikan oleh desa tersebut bermula dengan kehawatiran atas kenakalan-kenalakan remaja saat ini. "remaja desa yang ada, ada yang sudah mengenal lem aibon, film-filem yang tak senonoh, dan ada yang sudah mengenal miras" ujar salah satu penggagas perpustakaan tersebut, akhirnya inilah yang melatar belakangi mereka untuk mendirikan perpustakaan desa itu untuk mencegah pengaruh-pengaruh asing yang masuk dan dapat menghancurkan masa depan mereka.

Buku merupakan gudang ilmu, dan perpustakaan adalah gudangnya buku. Jadi jika ingin berilmu maka rajin-rajinlah untuk membaca, dan jika ingin melihat  dunia maka membacalah, jika ingin melihat jendela dunia maka ke perpustakaanlah dan berakhlaklah kamu dengan berilmu jangan berilmu tanpa berakhlak.

Hhhhhhhhhuuuuuuuuuuuuuu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Wassalam....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun