Mohon tunggu...
Sopi Alfi Sahriatun
Sopi Alfi Sahriatun Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya suka bikin content creator sama live streaming

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

psikologi stres kerja

2 Desember 2024   12:54 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:57 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Sopi Alfi Sahriatun

Pertama: Stres kerja adalah fenomena umum yang dialami hampir setiap individu dalam dunia kerja. Secara sederhana, stres kerja adalah reaksi psikologis dan fisik terhadap kondisi internal atau perubahan lingkungan yang mengganggu aktivitas seseorang. Stres ini dapat berdampak langsung pada hasil kerja individu. Menurut para ahli, stres kerja terbagi menjadi empat jenis, yaitu eustres (stres positif), distress (stres negatif), hyperstress (stres berlebihan), dan hypostress (stres akibat kurang tantangan).

Kedua: Faktor utama penyebab stres kerja dapat berasal dari dimensi pekerjaan maupun lingkungan luar. Berdasarkan teori Theorell, ada tiga dimensi utama stres kerja, yakni dukungan sosial, kontrol diri, dan beban kerja. Di tempat kerja, stres bisa disebabkan oleh kondisi fisik seperti lingkungan kerja yang tidak nyaman, tuntutan pekerjaan yang tinggi, atau ketidakjelasan karier. Dari luar, dukungan sosial yang rendah atau perubahan dalam kehidupan pribadi juga dapat memicu stres. Robbin & Judge juga menambahkan bahwa aspek lingkungan, organisasi, dan individu adalah sumber utama stres.

Ketiga: Stres kerja memiliki tahapan dan dampak yang beragam. Hawari menjelaskan enam tingkatan stres mulai dari stres ringan hingga kondisi gawat darurat. Jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat memengaruhi individu dalam empat aspek utama, yakni psikologis, jasmani, perilaku, dan lingkungan. Contohnya, individu yang mengalami stres berat sering kali mengalami gangguan kesehatan fisik, emosional, hingga hubungan sosial yang terganggu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda stres sejak dini agar dampaknya dapat diminimalisasi.

Keempat: Manajemen stres kerja menjadi kunci penting dalam menjaga keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan kesehatan mental. Setiap individu perlu memiliki keterampilan untuk mengelola tekanan di tempat kerja. Strategi yang umum digunakan meliputi pola hidup sehat, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta menghindari kebiasaan negatif. Selain itu, seorang pemimpin memiliki peran besar dalam membantu karyawannya mengatasi stres dengan memberikan dukungan, komunikasi yang baik, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Natizah/Kesimpulan: Stres kerja adalah reaksi terhadap tekanan yang dapat memengaruhi psikologis, fisik, dan perilaku individu. Penyebabnya meliputi beban kerja, lingkungan, dan dukungan sosial yang minim. Manajemen stres yang efektif, seperti pola hidup sehat dan dukungan pemimpin, penting untuk mengurangi dampak negatif. Individu yang adaptif cenderung lebih berhasil mengatasinya.

Tulisan ini disarikan dari bahan ajar Mata Kuliah Psikologi Organisasi Pendidikan  Dosen Pengampu Prof. Rusdiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun