Mohon tunggu...
a writer
a writer Mohon Tunggu... pegawai negeri -

a Moslem : A human being : A scorpion

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

GEROMBOLAN SI BERAT KE BANDUNG

8 Januari 2015   21:56 Diperbarui: 1 September 2016   12:01 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

berpartisipasi dalam "EAT and Travel With B Blog" Competition Tersebutlah kisah pada 2010 Masehi ,di suatu lembah yang jauh bernama WAYHUI dimana setan aja mikir tiga kali untuk buang anak disana, terdapat segerombolan anak (yang merasa masih) muda. Gue, Fili ,Ryo, Tri, Herma , Nisa dan Rica.

Fili, Bujang berpedoman hidup “hina orang sebanyak mungkin”, Ryo dengan kisah cinta tanpa akhir, tri alias lanang setengah betina setengah jantan,Herma si target kongekan termudah sedunia , Nisa yang pendiam dan Rica, Miss woles. Kami berencana travelling 3 malam 3 hari ke bandung. Berangkat malam sabtu, kembali  malam senin. Total tiga hari tiga malam termasuk perjalanan pulang pergi, dipotong perjalanan di bandung hanya dua hari satu malam saja. Sebentar memang, tapi dengan jadwal kerja yang libur hanya saat minggu menurut kami its oke lha. Rencana berangklat malam hari, semua akan kumpul dan berangkat rumah lanang dengan ngerental mobil.

CHAPTER 1 : BERANGKAT !!

Janji kumpul memang jam 8 tapi macam-macam urusan mereka yang belum selesai , ada yang sudah sampe tapi ketinggalan beha cadangan, ada yang lupa ngunci rumah , ada yang masih ribut sama pacarnya (siapa lagi kalo bukan ryo), ada yang makan gak kenyang-kenyang (gue). Alhasil jam 9.30 baru kumpul, dan mobilrentalan sudah siap lepas landas di depan rumah lanang, barang-barang sudah beres. Asal tau aja, ini cewe  empat orang yang ikut tapi barangnya sama dengan barang jamaah haji satu kloter. Banyak kakak ! 

“Naek semua, nyetirnya gantian. Sekarang gue dulu yang nyetir” Fili yang punya cita-cita jadi Komandan Perang  ngasih komando . Gue naik duluan karena gue dapat jatah di belakang, berdua dengan Lanang. Sementara Rica, Nisa dan Herma di tengah, karena badan mereka yang cukup untuk jejer tiga, Ryo dan Fili di depan. 

“Nang.” Gue bengong saat duduk menengok ke kiri, gelap. Kacanya Gelap dalam arti gelap total. Hitam pekat. “ni kaca perasaan gue aja apa memang item pekat ya?”. Ga ada jawaban , gue nengok dan lanang pura-pura ga dengar. Pandangan gue kembali ke kaca, penasaran akhirnya gue sentuh kaca mobil bagian kiri belakang itu. Dan ternyata – “ini lakban nang, plester warna item !!” Dan kami semua tertawa terbahak bahak karena jendela belakang bagian kiri itu tidak ada kaca tapi dilakban seluruhnya. 

“nang, besok besok jangan elu lagi deh yang cari mobil rental. Ngaco!” Ryo tertawa dari depan.

 “Lu korup ya nang duit rentalnya, setengah harga ?hahahaha” tambah fili .

‘Sialan.” Lanang mesem-mesem. “Mana gue tau, baru liat juga sekarang. Adek gue yang cari mah”. Dan perjalanan kami malam itu diawali dengan bismillah dan perbincangan dengan tema “kaca lakban”

***

30 menit pertama semua mulut masih berkicau, selanjutnya gue ga inget lagi, ketiduran bray. Yang gue inget saat beha eh bahu gue diguncang-guncang, “Bangun woy. Bangun”. Suara ngebass dan dalam itu Cuma lanang yang punya, 

“Apa’an nang, udah sampe mana?” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun