"minta kena begal" lanang menjawab pelan dengan tatapan keji, kami pun diam. jangan singgung soal lemak dan berat badan ke lanang. itu sama dengan penghinaan Pancasila menurut dia.
***
CHAPTER 3 : AU REVOIR
Travelling kali itu berjalan dengan damai, perjalanan pulang lebih kalem dari perjalanan berangkat, walau Rica masih membaca rambu jalan. Sopir nya ternyata tetap Fili , kelicikan ryo mengalahkan kebodohan fili. Gue dan Ryo duduk dibelakang, padat bersama segala macam oleh-oleh yang mereka taruh di bagian belakang mobil.
Â
 Perjalanan pulang tidak lagi bisa melihat hijaunya kebun teh karena malam, gelap , apalagi kaca sebelah gue dilakban. Mbak nisa tidur, Rica sibuk ngeladenin herma yang masih terbayang bayang baju di pasar baru yang dia tidak beli, Lanang sibuk nyanyi di kursi sebelah sopir , gue dan ryo sibuk memastikan barang-barang dibelakang itu berada pada tempatnya. Travelling yang menyenangkan. Perjalanan, makanan, dan teman baik. Apalagi yang kurang? Tidak ada. Saat itu tahun 2010, semua masih bujang dan gadis. Saat ini lanang sudah menikah,memiliki satu anak dan satu lagi masih dalam kandungan, begitu juga herma. Fili sudah dikaruniai satu Putra, Rica sudah menikah februari kemarin, Gue dan Ryo masih membujang. dan Mbak Nisa yang sudah beristirahat dengan tenang di sisi Allah SWT dikarenakan penyakit yang dideritanya.
Sekian dan mukucih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H