SEJARAH KHULAFAUR RASYIDIN
Submitted by: Sopi Napilah M
On wed, 11/01/2023
Khulafaur rasyidin merupakan empat khalifah pertama agama islam yang dipercaya untuk meneruskan kepemimpinan setelah nabi Muhammad SAW wafat. Sistem dalam pemilihan kepemimpinan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tidak adanya rujukan jelas yang ditinggalkan nabi. Namun karena semangat ukhuwah yang tinggi, akhirnya terpilihlah Abu Bakar dan yang lainnya sebagai khalifah.
Khulafaurrasyidin berasal dari istilah khulafa dan rasyidin. Secara harfiyah khulafa atau khalifah berarti pengganti sedangkan ar-rasyidin artinya orang-orang yang pendapatkan petunjuk. Adapun arti khulafaurrasyidin secara harfiyah adalah pengganti yang telah ditunjuk atau orang-orang yang ditunjuk sebagai pengganti. Dalam al-qur'an manusia secara umum merupakan khalifah Alloh di muka bumi. Namun secara khusus khalifah disini adalah pengganti nabi Muhammad sebagai imam umatnya dan menggantikan sebagai penguasa sebuah identitas kedaulatan islam.
Yang pertama ada Abu Bakar Ash-Shidiq. Beliau memegang jabatan selama 2 tahun yaitu pada tahun 632-634 H. Dalam buku sejarah peradaban islam karya fatah syukur dijelaskan bahwa nama aslinya adalah Abdullah bin Abi Quhaifah At-Tamimi yang mana pada masa pra-islam namanya adalah Abdullah bin ka'bah kemudian diganti oleh nabi Muhammad menjadi Abdullah. Beliau memiliki julukan Abu Bakar yang berarti bapak pemagi karena pagi-pagi betul beliau masuk islam. Juga gelar ash-shidiq karena selalu membenarkan nabi dalam setiap peristiwa.
Pada awal pemerintahan Abu Bakar banyak diguncangkan permasalahan, diantranya, Pemberontakan orang murtad dan orang-orang yang enggan membayar zakat. Untuk mengatasi masalah ini beliau mengirimkan pasukan ke Yamamah yang mengakibatkan banyak dari hufadzil qur'an yang gugur. Akhirnya Umar mengusulkan untuk membukukan al-qur'an dan direalisasikan oleh Zaid bin Tsabit. Walaupun Abu Bakar memberlakukan kekuasaan dengan sifat sentral, tetapi beliau mengajak para sahabat untuk tetap bermusyawarah dalam segala hal.
Adapun sejarah singkat kemajuan peradaban dalam bidang ekonomi pada masa Abu Bakar. Â Sebelum menjadi khalifah beliau tinggal dipinggir kota Madinah. Dan setelah 6 bulan berjalannya kekhalifahan beliau pindah ke pusat kota Madinah dan membangun baitul-mal. Awalnya hanya diperbolehkan mengambil 2,5 dari baitul-mal. Namun karena tidak mencukupi ditetapkanlah 2000-2500 dirham. Dan aa juga yang menyebutkan 600 dirham. Pada saat menjelang wafat, beliau menemukan kesulitan dalam mengumpulkan pendapatan negara. Akhirnya beliau menanyakan upah & fasilitas yang telah diterimanya. Setelah mengetahuinya, beliau memeritahkan untuk menjual tanah yang ia miliki dan memberikan sebagian hasil penjualannya kepada negara. Tidak hanya itu beliau juga menyerahkan fasilitas kepada khalifah setelahnya.
Khalifah Abu Bakar tidak banyak memberikan perubahan. Hal ini dikarenakan beliau masih konsentrasi mempertahankan eksistensi islam. Dalam pengelolaan baitul-mal juga langsung didistribusikan kepada masyarakat sehingga tidak terjadi penumpukan.
Selain dalam bidang ekonomi, ada juga sejarah kemajuan peradaban dalam bidang sosial dan budaya. Yaitu dangan mengelola zakat, infak, sedekah dan jizyah. Juga memerangi orang yang murtad dan enggan membayar zakat. Sedangkan dalam bidang pendidikan islam masih sama seperti pada masa rasulullah baik dari segi materi maupun lembaga.
Selanjutnya perkembangan dalam segi politik. Abu Bakar memberlakukan kekuasaan legislatif, yudikatif dan eksekutif yang berpusat pada Abu Bakar itu sendiri dan menerapkan demokrasi yang berasaskan ketundukan kepada tuhan serta berpijak pada amar ma'ruf dan nahyi munkar. Selain gaya kepemimpinan yang cerdik, Abu Bakar juga tegas dalam memerangi nabi palsu. Tujuan dari penyelesaian masalah ini adalah meneruskan rencana nabi Muhammad dan menstabilkan pemerintahannya dengan menghimpun pasukan perang yang tangguh kesuku yang membangkang.