Mohon tunggu...
Sophia Glory Odelin Siahaan
Sophia Glory Odelin Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

She is a college student at Sriwijaya University, majoring in public administration. A person who are active, creative, hardworker, motivated, detail-oriented, responsible, and have the ability to socialize easily. And yeah, she really like to learn a new things to develop some potentials and able to work optimally both individually and as a team. Because of that, her lecturer belive her to join and help to made the proposal. And in the organization, she was also trusted to be a committee in several activities.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemandangan Wisata Gunung Gambir yang Belum Diketahui Khalayak Umum

20 Oktober 2022   00:14 Diperbarui: 20 Oktober 2022   00:24 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang belum mengetahui bahwa Gunung Gambir telah ada sejak tahun 1918 dan dibawah pemerintah Belanda. Namun, seiring perkembangan zaman terjadilah inovasi terhadap tempat tersebut dengan memodifikasi spot dan fasilitas yang ada sehingga di buka kembali tahun 2017.

Kebun Teh Gunung Gambir menjadi wisata alam dengan ketinggian 900 meter di atas permukaan laut yang terdapat panorama berupa hamparan kebun teh yang hijau dan segar. Adapun fasilitas yang diberikan ialah spot foto, atraksi, jembatan kayu yang dikelilingi oleh tumbuhan teh (Jembatan Layang Klobungan), area parkir yang memadai, toilet, dan mushola.

Selain itu, wisatawan dapat mencoba langsung teh asli yang ditanam di kebun ini. Terdapat banyak jenis teh yang diproduksi di kebun ini, tapi yang paling disukai adalah teh hitam dan hijau.

Sabtu (8/10), telah dilaksanakan kebhinekaan tentang lingkungan hidup dan literasi penanggulangan kekerasan dalam kampus yang diselenggarakan oleh Tim Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Jember. Kegiatan ini dilakukan secara offline di Gunung Gambir Kecamatan Sumber Baru Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh 19 mahasiswa inbound, satu (1) Dosen Pembimbing Lapangan, satu (1) mentor, dan dua (2) Narasumber. 

Dengan tujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang lingkungan hidup dan mengenalkan kepada mahasiswa seberapa penting literasi dalam kehidupan sehari-hari, serta menanggulangi kekerasan dalam kampus, Tim Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Jember mengundang Lenny Luthfiyah, S.Ikom, M.Sc sebagai pembicara pada kegiatan kebhinekaan ini.

Gambar 1 Penyampaian materi secara offline

Kegiatan kebhinekaan ini terdiri atas beberapa sesi, sesi pertama adalah penyampaian materi terkait literasi. Penyampaian materi ini disajikan dalam bentuk lisan dan dijelaskan langsung oleh Lenny Luthfiyah, S.Ikom, M.Sc. 

Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab seputar materi yang telah diberikan. Lalu, sesi terakhir ialah berkeliling ke Kebun Teh Gunung Gambir.

Penjelasan yang disampaikan oleh Lenny Luthfiyah, S.Ikom, M.Sc secara garis besar membahas tentang makna literasi, jenis literasi, dampak literasi, langkah pelaksanaan suatu kegiatan dalam literasi, dan penanggulangan kekerasan dalam kampus. Singkatnya, Gunung Gambir diresmikan kembali pada tahun 2017. 

Dengan alasan agar ketidaktertinggalan kebudayaan di Jember. Adapun fasilitas yang diberikan terdapat beberapa seperti yang dijelaskan di atas dan dengan harga Rp 10.000,00 dapat menikmatinya. Kemudian makna literasi ialah suatu kegiatan yang melibatkan menulis, membaca, dan memahami. 

Adapun jenis literasi terdapat enam bagian mulai dari literasi baca hingga literasi finansial. Dalam pelaksanaannya tentu tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari mahasiswa, seperti pengabdian, relawan, dan volunteer. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar 2 Kebersamaan Narasumber dan Peserta serta pesona Gunung Gambir

Dengan penjelasan yang diberikan oleh Lenny Luthfiyah, S.Ikom, M.Sc yang sangat bermanfaat, bukan hanya bagi mahasiswa namun juga bagi dosen yang mengikuti kebhinekaan.

Setelah kebhinekaan ini, para peserta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan hidup, pentingnya literasi, pengurangan kekerasan kampus, solidaritas, kreativitas, serta kepedualian satu sama lain. 

Selain itu, mampu menjelaskan bahkan berbagi pengalaman dengan orang lain yang berada di sekitar masing-masing peserta.

Penulis : Sophia Glory Odelin Siahaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun