Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara di Indonesia Saat Ini
Wawasan kebangsaan diartikan sebagai cara pandang dan pemahaman mendalam mengenai sejarah, budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa. Di indonesia, pemahaman mengenai wawasan kebangsaan di landasan pada 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.Â
Seseorang yang memiliki pemahaman terhadap bangsanya yang dalam hal ini adalah Indonesia tentu harus juga memahami makna yang terkandung dalam setiap konsensus tersebut. Pancasila yang berkedudukan sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berisi nilai kebenaran yang patut untuk diterima, diyakini, dan dipelihara dalam kehidupan sehari-hari.Â
UUD NRI merupakan konstitusi yang berisikan dasar-dasar hukum yang menjadi pedoman dan aturan hidup masyarakat indonesia. Indonesia sebagai NKRI memiliki tujuan mulia yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1946 alenia ke-IV meliputi, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berlandaskan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.Â
Serta indonesia sebagai negara Bhineka Tunggal ika yang melibatkan sikap penghormatan terhadap keberagaman serta bagaimana membangun persatuan dan kesatuan dalam keberagaman tersebut. Kesadaran akan kebhinekaan menjadi kekuatan utama dalam membangun dan mempertahankan integrasi nasional.Â
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 300 suku bangsa, beragam agama, dan puluhan bahasa daerah, menjadikan wawasan kebangsaan sebagai fondasi yang penting dalam menjaga stabilitas sosial dan politik. Â
Dalam konsep wawasan kebangsaan, sejatinya indonesia telah menganut semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang mengajarkan pentingnya persatuan dalam keberagaman Nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong dan saling menghormati menjadi landasan yang kuat untuk membangun persatuan dalam keberagaman.Â
Memiliki pemahaman yang baik tentang bangsa sendiri tidak hanya berarti memahami sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang menjadi bagian dari identitas nasional, tetapi juga melibatkan rasa cinta dan kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa tersebut.Â
Pemahaman mengenai wawasan negara yang baik akan melahirkan sikap cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban hingga kemampuan awal untuk melakukan bela negara.Â
Seseorang yang memiliki pemahaman yang baik tentang bangsannya akan senantiasa mencoba untuk memelihara dan melindungi bangsanya yang telah melalui banyak hal berat dimasa lalu.Â
Dalam kehidupan berindividu, seseorang yang memiliki pemahaman baik terhadap bangsa dan mencintai bangsanya akan terus mencoba untuk menjaga nama baik bangsa atau bahkan mencoba untuk memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara seperti halnya yang dilakukan oleh Pahlawan dimasa perjuangan yang lalu.
Di indonesia, adapun permasalahan dan tantangan terbesar yang dihadapi dalam memahami pentingnya wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara adalah Globalisasi dan Modernisasi. Era globalisasi dan generasi baru membawa pengaruh budaya dan nilai-nilai baru yang sering kali menekankan pada individualisme dan nilai pribadi daripada kolektif atau nasional.Â
Masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh luar yang dapat menggeser fokus dari nilai-nilai tradisional kebangsaan. Generasi muda seringkali memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan nilai-nilai kebangsaan dan bela negara dibandingkan generasi sebelumnya.Â
Fokus pada aspirasi pribadi, kesempatan global, dan kebebasan berekspresi bisa menjadi prioritas yang lebih dominan daripada identitas nasional.Â
Selain itu, Kemajuan teknologi dan penetrasi media sosial telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dan menerima informasi. Informasi yang tersebar luas dengan cepat dapat mempengaruhi persepsi dan nilai-nilai yang dianut oleh individu, terkadang mereduksi pentingnya wawasan kebangsaan dalam kesadaran kolektif..
Untuk menghadapi situasi tersebut, Negara Indonesia perlu memperkuat wawasan kebangsaan melalui berbagai upaya seperti penguatan pendidikan karakter dari usia dini guna memperkuat pemahaman tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan, seperti :Â
Hal ini termasuk memasukkan pelajaran tentang kebangsaan dalam kurikulum sekolah dan mengadakan program-program pengenalan kebangsaan di luar sekolah.Â
Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mempererat kebersamaan dan persatuan nasional, seperti kegiatan gotong royong, upacara bendera, dan kegiatan sosial lainnya.
Menggunakan pendekatan pembelajaran yang menarik, seperti cerita-cerita, permainan peran, kunjungan ke situs bersejarah atau museum, dan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa lebih memahami dan merasakan nilai-nilai kebangsaan secara langsung.
Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti marching band, kegiatan pramuka, seni tradisional, atau klub kebudayaan yang dapat meningkatkan pemahaman tentang budaya dan nilai-nilai kebangsaan melalui pengalaman langsung.
Dengan memperkuat karakter penerus bangsa dengan menanamkan wawasan kebangsaan, kecintaan terhadap bangsa dan nilai-nilai bela negara saat ini diharapkan dapat mengembalikan pemahaman terhadap pentingnya wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara sehingga indonesia dapat generasi terus berkembang sebagai negara yang memiliki identitas nasional kuat, stabil, maju, dan berkeadilan bagi semua warganya.Â
Analisis Isu Kontemporer
Dewasa ini, indonesia sedang berhadapan dengan era globalisasi yang membawa banyak dampak didalamnya. Isu kontemporer adalah permasalahan atau topik yang sedang relevan atau aktual dalam suatu waktu tertentu. Isu-isu ini seringkali mencerminkan dinamika sosial bersifat kompleks dan multidimensional, melibatkan berbagai pihak dengan pandangan dan kepentingan yang berbeda-beda atau budaya yang sedang terjadi dalam masyarakat pada masa kini. 6 Isu kontemporer di Indonesia meliputi:
Korupsi
Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau golongan tertentu secara tidak sah. Ini mencakup berbagai praktik yang melibatkan penyuapan, nepotisme, pencucian uang, kolusi, dan manipulasi dalam administrasi atau pengambilan keputusan publik.
Narkoba
Narkoba yang merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya adalah istilah ini mengacu pada zat-zat kimia atau substansi-substansi yang dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh dan pikiran seseorang, serta memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis. Narkoba sering kali digunakan secara ilegal dan dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan, termasuk dampak jangka panjang yang serius.
Terorisme dan Radikalisme
Terorisme dan radikalisme adalah dua fenomena yang mendalam mempengaruhi stabilitas global dan keamanan masyarakat di berbagai belahan dunia. Terorisme, dengan karakteristiknya yang kejam dan tak terduga, menggunakan kekerasan untuk menciptakan ketakutan massal dan mengganggu tatanan sosial serta politik. Radikalisme merujuk pada proses atau pandangan yang mendorong perubahan drastis dalam nilai-nilai sosial, politik, atau agama. Radikalisme dapat mendorong individu atau kelompok untuk mengadopsi pandangan yang eksklusif dan sering kali keras, yang berpotensi menciptakan polarisasi dalam masyarakat.Â
Money LaunderingÂ
Money laundering adalah proses menyembunyikan asal-usul uang yang diperoleh dari cara-cara ilegal, biasanya dengan melewati serangkaian transaksi perbankan atau komersial yang kompleks. Proses ini bertujuan untuk membuat uang tersebut terlihat sah dan "bersih", sehingga diintegrasikan ke dalam ekonomi yang sah tanpa menimbulkan kecurigaan.Â
Proxy War
Proxy war adalah konflik bersenjata antara dua kekuatan besar atau blok politik yang tidak secara langsung terlibat dalam pertempuran, tetapi mendukung pihak-pihak yang bertempur di pihak mereka. Dalam proxy war, kekuatan utama tidak secara langsung bertempur satu sama lain, melainkan menggunakan negara ketiga atau kelompok lokal sebagai perpanjangan kepentingan mereka.
Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech dan Hoax)
Mass communication mengacu pada proses pengiriman informasi, gagasan, dan pesan kepada audiens yang luas dan beragam melalui berbagai saluran media secara bersamaan. Ini melibatkan penggunaan teknologi dan platform komunikasi untuk mencapai sejumlah besar orang, seringkali dengan tujuan mempengaruhi opini publik, membentuk norma-norma sosial, atau menyebarkan berita dan hiburan.
Keenam isu diatas merupakan isu kontemporer yang sedang hangat diperbincangkan. Dalam menganalisis isu kontemporer, terdapat beberapa teknik analisis isu yakni :Â
Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) adalah pendekatan yang digunakan untuk menganalisis suatu isu atau permasalahan dengan cara yang sistematis dan komprehensif. Aktual berarti isu tersebut benar-benar terjadi da sedang hangat diperbincangkan. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga dibutuhkan solusi yang komprehensif. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat diselesaikan.
Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Teknik USG (Urgency, Seriousness, and Growth) adalah pendekatan yang digunakan dalam manajemen waktu dan prioritas untuk mengelola tugas, proyek, atau tujuan secara efektif. Urgency berarti seberapa mendesak isu tersebut. Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut untuk dibahas. Growth berarti seberapa besar kemungkinan memburuknya jika tidak ditangani segera.
Adapun alat bantu yang dapat digunakan untuk menganalisis adalahÂ
Fishbone DiagramÂ
Fishbone diagram, juga dikenal sebagai diagram tulang ikan atau diagram Ishikawa, adalah alat visual yang digunakan untuk menganalisis penyebab dari suatu masalah atau situasi tertentu. Diagram ini membantu dalam mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat menyebabkan masalah tersebut terjadi, serta mengorganisir informasi untuk memahami hubungan sebab-akibat antara faktor-faktor tersebut.
Mind Mapping
Mind mapping adalah teknik visual yang digunakan untuk merepresentasikan ide, konsep, atau informasi secara hierarkis dan terstruktur. Teknik ini membantu dalam memetakan dan menghubungkan berbagai gagasan secara kreatif dan intuitif. Mind map dimulai dengan pusat pemikiran atau tema utama yang ditempatkan di tengah.Â
Tema ini biasanya merupakan topik atau konsep yang sedang dipelajari atau dijelaskan.Dari pusat pemikiran, cabang-cabang utama menghubungkan ke ide-ide atau konsep-konsep besar yang terkait langsung dengan tema utama. Setiap cabang dapat mewakili sub-topik atau aspek yang berbeda dari tema.
Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah alat analisis strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang terkait dengan suatu proyek, produk, atau organisasi. Kekuatan adalah faktor-faktor internal positif yang memberikan keunggulan atau kelebihan terhadap pesaing.Â
Kelemahan adalah faktor-faktor internal yang membatasi kinerja atau potensi suatu entitas. Peluang adalah faktor-faktor eksternal yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja atau mengembangkan potensi suatu entitas. Ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang dapat mengganggu atau menempatkan entitas dalam risiko. Â
Analisis isu kontemporer merupakan proses mendalam untuk memahami, mengevaluasi, dan merumuskan pendekatan terhadap masalah atau topik yang sedang relevan dan signifikan pada masa kini. Dengan memahami isu-isu kontemporer melalui analisis yang cermat, masyarakat dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan masa depan, merumuskan kebijakan yang lebih adaptif dan responsif, serta menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.
-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H