Masih ingatkah kompasianer dengan kasus ini ?"SIMALUNGUN, KOMPAS.com — Kapolsek Dolok Pardamean Ajun Komisaris Polisi Andar Siahaan tewas diamuk massa, Rabu (27/3/2013) sekitar pukul 22.00 WIB. Hal ini dipicu karena penggerebekan judi togel di salah satu rumah warga di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara.
Saat penggerebekan oleh tiga personel Polsek Dolok Pardamean, istri pelaku tidak terima melihat suaminya ditangkap polisi. Dia pun meneriaki maling ke arah polisi yang menangkap suaminya....."
itulah gambaran betapa publik dan masyarakat kita dengan mudahnya terprovokasi, begitu  cepatnya emosionalnya, begitu refleknya dengan kekerasan dan penghakiman. bahkan disini kita bisa melihat bukti" maling teriak maling".akibatnya bangsa ini kehilangan penegak hukum yang memberantas perjudian dan penyakit sosial.
begitulah oknum-oknum memprovokasi, meneriaki, menghakimi , mencerca bahkan memaksa untuk membubarkan PKS.
provokasi sudah di ledakkan
teriakan sudah di perdengarkan
penghakiman sudah mendera jiwa
cercaan sudah memaki
meski bukti belum teruji
kini fakta mulai menyeringai
berita pun mulai kalap..
bak kebakaran jenggot
yang memprovokasi, yang mencaci, yang menghakimi PKS mulai terpana oleh fakta sebaliknya.
tayangan ILC tv one membuka mata publik, bahwa PKS jadi korban sebagaimana vitalia dan ayu azhari.
"bodoh bener yang menasehati tuk kembalikan mobil dan uang ke KPK", demikian kurang lebih ungkapan pakar hukum Nasrullah pada acara ILC ketika komentari ayu dan vitalia yang merelakan bahkan mengembalikan barangnya ke KPK.
tayangan sidang pengadilan yang disiarkan di tv one dan metro tv semakin meyakinkan bahwa PKS tidak salah, PKS di Korbankan, PKS sengaja digiring agar pulik, kader dan non-kader menghakiminya mencelanya menyamakan dengan partai lainnya dan akhirnya meninggalkannya.
Hampir saja PKS senasib dengan Kapolsek Dolok itu,
kini terkuak sudah
siapa yang benar, siapa yang salah...
sebagaimana AF , banyak juga publik yang minta maaf kepada PKS, kpd kader-kader PKS.
semoga dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi. publik semakin cerdas dan pintar dan tidak mudah terprovokasi, tidak mudah menghakimi.
dibeberapa sosial media, yang kemarin banyak mencerca PKS, kini mulai berbalik arah. Banyak yang menyatakan dukungannya pada PKS. dari sisi kader PKS, tampak antusias mereka yang semakin semangat karena ternyata apa yang menimpa pada partai mereka hanyalah isu, fitnahan belaka. citra partai bersih yang sempat ternodai oleh isu kini memutih kembali.
Jika memang kasus ini hanya pepesan kosong, maka KPK benar-benar saudara kembar PKS yang sengaja mengocok, menggoyang adrenalin publik, kader dan media dengan kasus ini. yang akhirnya PKS mendapatkan popularitas di publik dan mendapatkan simpati. dan PKS semakin naik sebagaimana lambang nike yang digelorakan presiden PKS Anis Matta. inikah konspirasi baru yang dimaksud itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H