Mohon tunggu...
Begawan Guno Seco
Begawan Guno Seco Mohon Tunggu... profesional -

Wong Ponorogo sing nunut lahir ning Suroboyo. Uga salah siji praktisi TI, sing saiki kerja nang Bandung. Sempat uga ngangsu kawruh nang UI.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bedanya Raja dan Kalifah

20 Oktober 2009   08:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia baru saja melantik seorang pemimpin yang di pilih langsung oleh rakyat dengan hasil prosentase 27 persen kemenangan. Padahal yang tidak nyontreng masih lebih banyak, yakni 51 persen. Apakah pemilihan presiden kali ini murni keinginan rakyat? Wallahu a'lam. Yang jelas, melalui proses demokrasi yang di akui dan di syahkan oleh mahkamah konstitusi (MK), SBY bersama Budiono telah di lantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2009-2014. Kemudian, model kepemimpinan bagaimanakah mereka itu? Raja atau seorang kalifah? Tentulah masyarakat bisa menilainya dari mulai pelantikan ini, pengambilan sumpah, di teruskan dengan isi pidato kenegaraan pertama ketika baru saja di lantik.

Raja

Siapakah raja itu? Raja adalah seorang yang memiliki kekuasaan terhadap suatu daerah atau negeri karena kekuatannya dan juga karena pengaruhnya yang kuat kepada masyarakatnya. Seseorang diangkat menjadi raja adalah karena keturunan dan kebangsawanannya. Apakah sifat dari sebuah kerajaan itu? Sifat pemerintahan sebuah kerajaan adalah menarik keuntungan sebanyak-banyaknya dari rakyatnya untuk kepentingan dirinya, golongan kekerabatannya dan kebangsawanannya serta untuk perluasan wilayah kerajaannya. Caranya yakni dengan menarik pajak setinggi-tingginya kepada rakyatnya yang kaya dan membebaskan pajak untuk para bangsawan yang masih ada hubungan darah kekerabatan dengan sang raja.

Bilamana raja dilantik? Seorang raja dilantik menjadi raja adalah bila raja yang terdahulu telah wafat atau meninggal dunia. Tidak ada seorangpun yang protes mengapa seseorang menjadi raja. Segala keputusan raja adalah mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat, bila ada yang melawan berarti dia adalah penentang raja dan wajib mendapatkan hukuman dari raja.

Kalifah

Kalifah adalah seorang pemimpin yang berfungsi sebagai pelayan ummat. Dia dipilih berdasarkan musyawarah, bukan berdasarkan atas suara terbanyak. Seorang kalifah dipilih adalah karena sifat leadership atau kepemimpinannya sebelum menjadi kalifah, mungkin ketika mempimpin peperangan atau menjadi gubernur di suatu daerah. Seorang kalifah biasanya juga merangkap sebagai pemimpin kerohanian ummat, tempat bertanya rakyatnya dan diskusi tentang berbagai permasalahan terhadap ummat. Kalifah di gaji oleh baitul maal, yang di tunjuk salah seorang untuk menjaganya.

Kalifah rasulullah adalah seorang pemimpin yang ditunjuk sepeninggal Rasulullah Muhammad SAW. Dalam hal ini kita mengenal istilah kulafaur rasyidin, yakni kalifah yang mendapatkan petunjuk Allah. Bilamana seorang kalifah dilantik? Bila kalifah yang terdahulu telah meninggal dunia. Pelantikan seorang kalifah sangatlah sederhana. Tidak ada upacara khusus. Baiatnya (janjinya) adalah kepada Allah dan rakyatnya, untuk melayani ummat ini sebaik-baiknya dan memberikan segala potensi yang dimilikinya untuk kesejahteraan rakyat. Seorang kalifah dalam Islam tidak memerlukan kawalan manusia, cukup Allah yang menjadi pengawalnya bila dia benar, dan cukuplah Allah pula yang akan menghukumnya bila dia salah. Seorang kalifah juga harus mau di kritik untuk kebaikan, sebagaimana kalifah Umar r.a. yang selalu meminta nasihat kepada Abu Darda, Abu Hurairah dan lain-lain sahabat nabi kala itu.

Kesimpulan

Jadi, usaha atas kerajaan adalah mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya, kemudian menarik manfaat sebanyak-banyaknya dari para pengikutnya untuk digunakan bagi kepentingannya pribadi dan golongannya. Sedangkan usaha kekalifahan adalah usaha atas pembentukan kesempurnaan sifat-sifat ummat, dengan cara bertahap-tahap, sehingga muncullah keadilan dan kemakmuran di tengah-tengah ummat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun