Mohon tunggu...
Agnes Sony Tianinda
Agnes Sony Tianinda Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Masih belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belajar Sejarah Jurnalisme Online

23 September 2019   20:09 Diperbarui: 24 September 2019   10:01 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme online kini menjadi salah satu praktik jurnalistik yang paling sering kita temui. Bagaimana sejarah jurnalisme online hingga berkembang pesat seperti  saat ini?

Penjelasan Singkat

Secara singkat, jurnalisme online adalah praktik jurnalistik yang menggunakan sarana internet dalam penyebarannya. Selain jurnalis professional, jurnalis awam atau citizen journalist juga dapat melakukan praktik jurnalisme online.

Bagaimana perkembangan sejarah jurnalisme di dunia?

Dimulai dari tahun 1963, ditandai dengan pembuatan konsep hypertext oleh Ted Nelson, seorang mahasiswa sosiologi yang menguasai penggunaan computer di Harvard.

Pada tahun 1965, konsep hypertext oleh Nelson mulai diaplikasikan pada surat kabar.

Berselang satu tahun, pada 1969, muncul ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), sebuah jaringan computer yang dibuat oleh Pemerintah Amerika. ARPANET menjadi titik awal kemunculan internet.

Tahun 1971, muncul istilah baru dari BBC, yaitu Teletext. Teletext merupakan loop halaman yang disiarkan di televisi, tidak interaktif, layanannya terbatas, serta tidak memiliki kecepatan penuh.

Satu tahun kemudian, pada 1972, Muncul DARPA (Defense Advanced Research Project), lalu disusul dengan munculnya DARPANET (Defense Advanced Research Project Agency Network)

Pada tahun 1974, The British Post Office's Research Laboratory menciptakan viewdata, atau videotext. Tampilan halaman mulai menarik dengan menyajikan foto maupun grafis, interaktif, lebih mudah, terdapat system menu, dan tersedia dalam ribuan halaman.

Pada 1975, Kanada memulai perkembangan Telidon, generasi kedua dari videotext dengan grafis yang lebih baik.

Lima tahun kemudian, 1980, videotext mulai dapat dirasakan di setiap kota di Barat dan televisi menjadi media utama.

Sedangkan pada 1988, muncul IRC (Internet Relay Chat),  yang diciptakan oleh lulusan Jarkko Oikarinen di Finlandia.

Memasuki tahun 1990an, tepat di tahun 1990, muncul HTML (Hypertext Markup Language) yang diciptakan oleh Tim Banners-Lee dan rekan-rekannya. Banners-Lee juga menemukan istilah WWW (World Wide Web) untuk mendeskripsikan hypertext yang dibuatnya.

Satu tahun kemudian, 1991, Banners-Lee mulai membuat WWW dan software pencari di situs yang dapat diakses dengan internet.

Dua tahun berselang, 1993, Mosaic yang diciptakan oleh Universitas Illinois, menjadi grafis pertama di situs untuk system Windows

Kemudian pada tahun 1994, Koran Palo Alto Weekly yang berbasis di California menjadi koran pertama yang diunggah secara regular, dua kali seminggu, di web. Pada bulan April, Yahoo yang dimulai oleh David Filo dan Jerry Yang menjadi indeks internet pertama. Selain itu, Daily News juga mulai diunggah di internet.

Di akhir tahun 1990an, yaitu tahun 1998, media online dikembangkan menjadi menjadi media mengenai Drudge Report, atau kabar burung, yaitu berita yang berisi 80% kebenaran.

Memasuki tahun 2000, situs berita mulai menjadi interaktif dengan melibatkan audiens dalam memberitakan suatu kejadian.

Pada 2001, situs online sempat down, lalu beberapa pihak memperbaharui tampilan situs menjadi lebih sederhana.

Tahun 2003, pertama kali muncul Blog yang digunakan oleh Salam Pax yang menuliskan kondisi perang Iraq pada saat itu. Ia dipercaa menjadi orang yang terlibat langsung dalam peperangan.

Setahun kemudian, 2004, Blog menjadi media yang efektif untuk orang-orang berbagi informasi.

Pada 2005, Media-media mulai menggunakan video yang diunggah oleh pengguna di situs mereka, serta membentuk komunitas masyarakat sebagai penulis blog.

Tahun 2007, Blogger mulai menggunakan video. YouTube menjadi media paling terkenal. Jurnalis amatir dan professional bekerjasama.

Terakhir, tahun 2008 hingga sekarang media terus berinovasi, pengguna memiliki akses mudah ke internet, dan informasi bisa dengan mudah didapatkan di  ponsel atau social media.

Pertanyaan selanjutnya,

Bagaimana dengan perkembangan jurnalisme online di Indonesia?

situs-online-5d8986fb0d823026f66d5fa2.jpg
situs-online-5d8986fb0d823026f66d5fa2.jpg
Dimulai dari tahun 1990, ketika internet pertama kali muncul di Indonesia yang diprakarsai oleh Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Putu Surya dan empat rekannya yang lain.

Berselang empat tahun, pada 1994, internet mulai dimanfaatkan untuk kebutuhan komersil (Indonet). Di tahun ini pula, beberapa media di Indonesia mulai merambah ke internet. Republika menjadi media pertama yang muncul di Internet, kemudian disusul oleh Tempo.

Dua tahun kemudian, tahun 1996, Bisnis Indonesia juga merambah dunia internet.

Pada tahun 1997, muncul Waspada Online, sebuah media harian di Sumatera Utara. Pada tanggal 22 Agustus, Kompas meluncurkan situs online mereka.

Satu tahun berselang, Detik muncul menjadi media otonom dengan beritanya yang ringkas pada tahun 1998.

Sepanjang tahun 2000-2003, istilah dotcom menjadi popular. Pada awal tahun 2003, kapanlagi.com muncul sebagai media hiburan.

Pada 2006, PT Media Nusantara Citra, atau lebih dikenal dengan MNC Group, merilis Okezone.

Tahun 2008, di bulan Desember, Bakrie muncul dengan situs VIVA (Visi Media Asia).

Hingga 2008 sampai sekarang, media lebih membuka ruang interaktif dengan audiens, muncul blog komunitas penulis seperti Kompasiana ini.

Ke depannya, saya yakin Jurnalisme Online akan terus berkembang. Nah, sampai sejauh apa jurnalisme online akan mengalami perkembangan? Mari kita tunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun