Mohon tunggu...
Sony Sugiharto
Sony Sugiharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teman Bermain

Menceritakan aktivitas bermain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permainan Pletokan

14 Juli 2024   07:20 Diperbarui: 14 Juli 2024   07:24 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Keberanian dan Kegigihan:

     Menembakkan pletokan membutuhkan keberanian untuk menarik pelatuk dengan kuat dan tepat sasaran. Permainan ini melatih mental anak untuk berani menghadapi tantangan dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan.

4. Kepedulian terhadap Lingkungan:

     Bahan dasar pletokan, yaitu bambu, merupakan sumber daya alam yang mudah didapat dan ramah lingkungan. Penggunaan bambu dalam permainan ini menumbuhkan rasa peduli terhadap kelestarian alam dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.

5. Kearifan Lokal dan Tradisi:

    Pletokan merupakan bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Melestarikan permainan ini berarti menjaga warisan budaya bangsa dan menumbuhkan rasa cinta tanah air pada anak-anak.

Manfaat Permainan Pletokan

Permainan ini mengajarkan anak-anak hal yang positif, seperti:

  • Melatih kemampuan mengatur strategi.
  • Mengajarkan cara kerja sama.
  • Melatih sikap sportif dan jujur.
  • Melatih gerak koordinas tangan, kaki, dan mata
  • Membuat tubuh menjadi sehat karena banyak bergerak.

Tips Bermain Pletokan yang Aman:

  • Gunakan peluru yang terbuat dari bahan yang tidak berbahaya, seperti kertas basah atau biji-bijian kecil.
  • Hindari menembak ke arah mata atau wajah orang lain.
  • Bermainlah di tempat yang terbuka dan luas.
  • Awasi anak-anak saat bermain.

Kesimpulan:

     Pletokan adalah permainan tradisional yang seru, edukatif, dan sarat nilai-nilai positif. Permainan ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu luang anak-anak dan menanamkan kecintaan mereka terhadap budaya Indonesia. Walaupun permainan ini terkesan memberi rasa sakit kepada pemain karena dilakukan dengan saling menembak, tetapi sejatinya tidak ada risiko dalam kegiatan bermain, yang berisiko itu ketika anak-anak sudah tidak lagi bermain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun