Mohon tunggu...
Sony Sugiharto
Sony Sugiharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teman Bermain

Menceritakan aktivitas bermain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permainan Lompat Tali

28 Januari 2024   21:06 Diperbarui: 28 Januari 2024   21:38 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Lompat tali adalah sebuah permainan yang dilakukan satu orang atau lebih dengan cara melompati sebuah tali yang diputar sehingga tali tersebut melintasi bagian tubuh pemain yang melompat. Menurut beberapa sumber, permainan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang pada awalnya hanya dimainkan anak-anak Belanda yang berada di Indonesia. Ada juga yang mengatakan bahwa permainan dari karet ini berasal dari benua Eropa yang kemudian menyebar ke benua lain termasuk benua Asia Tenggara khususnya Indonesia. Kebanyakan perempuan lebih dominan dalam memainkan, walaupun juga ada laki-laki yang berminat. Setiap daerah pastinya memiliki sebutan atau nama permainan yang berbeda-beda, seperti Lompat Tali, Lompat Tali Merdeka dari Provinsi Riau, Yeye dari Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Sempring dari Sunda, Sapintrong dari Provinsi Jawa Barat, Gattah dari Kalimantan Timur, Pat Injau dari Provinsi Bengkulu, dan nama-nama lain yang inti dari permainannya sama yaitu melompati tali. Alat yang digunakan bermainpun sederhana dengan berbahan dasar karet gelang yang diayam/digabungkan dengan jumlah 2 hingga 3 buah yang saling mengait sepanjang 3 - 5 meter.

   Terdapat berbagai jenis lompat tali yang meliputi: gaya bebas tunggal, kecepatan tunggal, pasangan, kecepatan tiga orang, dan gaya bebas tiga orang. Selain itu permainan lompat tali juga dapat dimainkan dengan melompati tali pada ketinggian tertentu yang setiap tahapnya akan meningkat. Ketinggian tali/karet dimulai dari mata kaki, lutut, pinggang, dada, telinga, kepala, satu jengkal dari kepala, dua jengkal dari kepala, dan terakhir tangan tegak ke atas. Pada tahap tali berada di mata kaki hingga berada di pinggang, maka pemain tidak diperbolehkan menyentuh tali yang dilompati. Apabila hal tersebut terjadi maka pelompat akan bertukar posisi menjadi salah satu pemegang tali. Ketika tali mulai berada ditahap dada tali boleh tersentuh oleh pemain tetapi apabila tidak dapat melewati tali maka pemain akan bertukar posisi.

   Filosofi bermain lompat tali yaitu jika permainan dimainkan dengan cara tali diputar maka baik pelompat maupun pemegang tali harus sama-sama konsisten dalam melakukan perannya. Hal ini memberikan pelajaran bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari diharapkan untuk selalu konsisten agar dalam melakukan suatu hal dapat berlangsung secara berkelanjutan hingga mencapai kesuksesan yang ditandai dengan kemenangan. Sementara jika bermain dengan tali bertingkat maka memberikan makna bahwa rintangan yang dihadapi dalam kehidupan juga akan selalu meningkat. Hal ini diperlukan keterampilan hidup yang harus semakin berkembang atau menjadi lebih baik untuk melewati tahap demi tahap yang ada sehingga pemain dengan usaha yang diberikan pada akhirnya dapat memeroleh kemenangan atau merdeka.

Manfaat bermain lompat tali:

Melatih motorik

   Permainan lompat tali dapat melatih motorik kasar dan halus. Mulai dari menganyam yang semua karet gelang digabungkan menjadi tali yang panjang sehaingga dapat melatih motorik halus. Begitu juga selama proses bermain, pemain yang memegang tali akan melatih keterampilan tangan, dan pemain yang melompat akan melatih keterampilan kaki.

Melatih otot

   Permainan lompat tali juga dapat melatih otot dengan gerakan melompat utamanya tubuh bagian bawah (betis dan paha). Gerakan melompat juga bisa menguatkan bagian atas seperti bahu, bisep dan juga otot perut. Jika dilakukan secara rutin akan membantu meningkatkan kekuatan serta daya tahan otot mengalami peningkatan kemampuan fisik.

Meningkatkan kepadatan tulang kaki

   Permainan ini menjadi salah satu olahraga fisik berintensitas tinggi yang fokus pada tulang sehingga dengan bermain dalam jangka panjang akan membuat tulang lebih kuat dan selain itu juga dapat meningkatkan tinggi badan.

Melatih karakter

   Permainan tradisional lompat tali juga memiliki nilai-nilai luhur dan pesan pesan moral (moral value) tertentu seperti nilai-nilai gotong-royong, kebersamaan, kejujuran, sportif, tanggung jawab, dan sikap lapang dada.

Melatih kesederhanaan

   Dengan hanya menggunakan bahan dasar karet gelang sudah dapat melatih kreativitas dengan mengubah bentuk menjadi tali karet yang panjang. Selama berjalannya permainan tentu tidak kalah seru dengan permainan lain yang didapatkan dari interaksi dengan teman-teman. Begitu juga manfaat yang didapatkan sangatlah bisa untuk meningkatkan dan mengembangkan masa pertumbuhan khususnya bagi anak-anak.  

   Tunggu apa lagi, jadikan permainan tradisional salah satunya yaitu permainan lompat tali menjadi sarana untuk bermain, berinteraksi, dan bergembira secara bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun