Mohon tunggu...
Sony Sugiharto
Sony Sugiharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teman Bermain

Menceritakan aktivitas bermain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permainan Gangsing Bambu

14 Januari 2024   21:35 Diperbarui: 18 Januari 2024   21:08 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Gangsing atau juga ada yang menyebutnya gasing dan sebutan nama lainnya sesuai daerah, adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada satu titik. Permainan ini juga menjadi mainan tertua yang ditemukan diberbagai situs arkeolog dan hingga saat ini masih dikenal. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa gemar sekali bermain permainan ini. Permainan gangsing dapat dibuat dari kayu, plastik, dan ada juga yang dari bambu sebagai badan gangsing. Sementara untuk tali gangsing dapat dibuat dengan nilon, maupun dari kulit pohon dengan panjang sesuai panjang lengan pemainnya. Salah satu jenis gangsing yang ada yaitu gangsing bambu, yang memiliki ciri khas unik yaitu bisa mengeluarkan bunyi dari celah/lubang yang berada pada badan gangsing dengan bunyinya "ngung" pada saat memutar dengan cepat.

   Terdapat variasi bermain, bisa adu pukul dengan arena permainan berada di tanah keras dan padat. Untuk permainan gangsing adu putar dan adu bunyi dimainkan di tanah keras dan atau di atas lantai dengan dilapisi triplek. Ukuran lapangan minimal 4 x 4 meter berbentuk persegi panjang. Untuk gangsing adu bunyi/adu putar biasanya menggunakan uwet (sebagai penariknya) untuk memutar gangsing. Jumlah pemain lebih dari 2 orang dan umumnya dimainkan oleh kaum laki dari kalangan anak-anak, remaja dan orang tua.

   Dalam permainan gangsing berlaku Hukum kesetimbangan 1, yang berbunyi "Badan/benda selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya". Artinya lama berputarnya gangsing ditandai dengan proyeksi titik berat gangsing berada lurus pada bidang tumpuan. Begitu juga sifat manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari, perlu untuk memiliki pendirian teguh berkat keselarasan antara pikiran dan perasaan. Pendirian teguh merupakan sebuah kebutuhan bagi manusia saat menjalani kehidupan. Persoalannya saat manusia tidak memiliki pendirian yang teguh maka akan timbul keragu-raguan, hal ini akan menyebabkan lebih mudah terpengaruh oleh sekitar sehingga tidak fokus untuk mencapai harapannya. Perlu adanya keselarasan dalam pikiran dan perasaan yang menjadikan pendirian semakin teguh sehingga tidak mudah goyah, fokus terhadap diri sendiri, dan pada akhirnya apa yang diinginkan dapat tercapai.

   Cara bermainnyapun tidaklah sulit, yang paling penting yaitu jangan ragu-ragu saat menarik tali gangsing, yaitu:

  • Siapkan permainan gangsing bambu
  • Masukkan tali pada bilam bambu yang ada lubangnnya
  • Gangsing dipegang ditangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali
  • Lilitkan tali pada ujung bagian atas gangsing, lilitkan secara kuat dengan cara diputar dari bawah ke arah badan agar gangsing mengeluarkan bunyi
  • Kemudian, setelah tali dililitkaan letakkan gangsing dilantai, lalu tarik tali gangsing sekuat tenaga hingga gangsing berputar pada porosnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun