Mohon tunggu...
Sony Sugiharto
Sony Sugiharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teman Bermain

Menceritakan aktivitas bermain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desiminasi Permainan Tradisional Melalui RRI Semarang

5 Mei 2023   08:10 Diperbarui: 5 Mei 2023   08:27 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     

Di perkembangan zaman yang begitu cepat, era modern sekarang ini menjadikan apapun kegiatannya sudah berbau dengan yang namanya teknologi. Hal tersebut mengakibatkan cepat atau lambat budaya salah satunya permainan tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya menjadi luntur keberadaannya.

Dari yang semula sebagai permainan yang tidak pernah lepas untuk dimainkan disela-sela waktu luang atau pada saat bermain bersama teman-teman, kini eksistensinya sudah mulai berubah. 

Anak-anak khususnya lebih tertarik kepada game online atau gadget dengan tergiur oleh tampilan maupun keseruan dalam bermain. Akan tetapi dibalik itu, terdapat efek negative yang tidak sedikit jika penggunaannya tidak terkontrol seperti dapat menyebabkan kecanduan terhadap gadget, menjadi pribadi yang individual, kurang optimalnya perkembangan gerak, hingga mempengaruhi terhadap karakter anak. 

Oleh karena itu, Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang mengajak Komunitas Kampoeng Hompimpa Regional Semarang untuk menyuarakan tentang permainan tradisional lewat saluran radio.

Dalam siaran yang dilakukan dengan judul Menghidupkan Karya Dulu Dalam Kekinian menjadi salah satu momen untuk menyampaikan tentang pentingnya melestarikan permainan tradisional di era modern sekarang ini, baik di masyarakat, di sekolah, maupun melalui sossial media. 

Hal ini sebagai tindakan untuk tetap mengimbangi dalam arti lain bukan menolak perkembangan zaman melainkan bagaimana sama-sama berjalan, dengan itu kaitannya tentang permainan tradisional akan tetap menjadi kegiataan bermain yang dipilih oleh anak-anak atau masyarakat dalam berbagai kalangan usia. 

Dengan tetap saling berjalannya akan saling menutup dan sama-sama mendapatkan manfaat baik tentang pemahaman terhadap teknologi dalam pengembangan pengetahuan, psikomotornya, dan kemampuan mengolah teknologi. Maupun tetap mendapatkan manfaat tentang mengembangkan gerak motorik, melatih kecerdasan emosional, melatih bersosialisasi, menumbuhkan karakter yang beradab dan berbudi luhur, hingga memperoleh nilai-nilai yang terkandung dalam budaya permainan tradisional.

Foto Sidiq pada saat siaran/Dok Pribadi
Foto Sidiq pada saat siaran/Dok Pribadi

Siaran yang di bawakan oleh Agil, dalam Pro 1 mengulik tentang komunitas yang membidangi tentang permainan tradisional. Mulai dari asal mula terbentuknya komunitas, program apa saja yang digalangkan, respon dari masyarakat, hingga harapan-harapan yang dimiliki oleh komunitas yang pada saat itu informasi digali dari Ketuanya langsung yaitu Sony, bersama Koordinator Humas dan Marketing, Sidiq. 

Dalam tema siaran yaitu Kanal Informasi dan Inspirasi menyampaikan kepada para pendengar kamis malam, 4 Mei 2023 kaitannya tetang perlunya pelestarian permainan tradisional yang memiliki bergitu banyak manfaat, dan tentunya perlu dukungan dari berbagai pihak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun