Mohon tunggu...
Sony Sugiharto
Sony Sugiharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teman Bermain

Menceritakan aktivitas bermain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Demam Permainan Lato-Lato

28 Desember 2022   09:56 Diperbarui: 5 Januari 2023   18:57 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD N Growong Kidul 02, Pati. (Dokpri)

Permainan lato-lato merupakan permainan dengan menggunakan dua bola berbahan polimer yang diikat dengan menggunakan tali yang cara bermainnya dilakukan dengan memegang bagian tengah tali untuk diusahakan diangkat-turunkan sehingga kedua bola saling berbenturan terus menerus. 

Permainan yang dipengujung tahun 2022 meramaikan masyarakat ini, berawal dari video yang diunggah disalah satu media sosial dengan menampilkan anak-anak sedang bermain bersama menunjukkan keterampilan bermain dan sekaligus berkompetisi dengan memainkan yang paling lama dinyatakan sebagai pemenang. 

Nama permainannya lato-lato diambil dari Bahasa Bugis, selain nama lato-lato ada juga yang menamanakan katho-katho dan tek-tek sesuai daerah masing-masing. 

Walaupun namanya tidak sama, tetap cara bermainnya tidak berbeda jauh. Yang membedakan hanyalah keterampilan pemain dalam mengolah menjadi berbagai gerak. 

Permainan yang rame karena bunyi dari benturan kedua bola yang keras telah menyita perhatian sehingga rame dimainkan oleh masyarakat Indonesia. 

Permainan yang viral ini ternyata bukan dari permainan yang baru, melainkan sudah ada sejak tahun 1960-1970 dan populer di Amerika Serikat dengan nama Clackers.

Walaupun tidak berasal dari Indonesia tetapi permainan ini seperti sudah menjadi bagian permainan tradisional. Lain itu tentu lato-lato memiliki manfaat, diantaranya:

Melatih motorik

Permainan dengan menggunakan gerak lengan memberikan manfaat untuk melatih gerak motorik dengan menggunakan alat sebagai bentuk latihan gerak manipulatif.

Meningkatkan Kepercayaan Diri, untuk memainkannya tidak akan bisa secara langsung melainkan perlu latihan terlebih dahulu, ketika mampu menguasai beberapa keterampilan tidak jarang akan berani menampilkannya didepan orang lain terutama teman sebayanya.

Mengontrol emosi

Dengan proses latihan yang dilakukan, secara tidak langsung pemain akan berusaha sabar dan mengontrol emosi. Terkadang emosi yang ada muncul dari kesusahan selama bermain, dan tidak jarang benturan bola mengenai tangan yang mengakibatkan rasa sakit menjadikan pesimis sehingga berkeinginan menyudahi permainan. Jika pemain bisa mengontrol emosi maka akan selalu berusaha dan pada akhirnya bisa memainkannya.

Belajar bersama

Tidak jarang juga bagi teman yang sudah bisa bermain akan menjadi tutor sebaya, hal ini akan menjadikan anak mampu menyampaikan dan memahami ajaran dari temannya.

Mengurangi penggunaan gadget

Walaupun permainan dengan bunyi yang cukup keras ini cenderung sederhana, tetapi khususnya anak-anak tidak memandang kesenderhanaan itu dan justru meninggalkan gadget yang tergolong canggih. Terdapat kepuasan tersendiri bila pemain dapat bermain dengan terampil.

Jika dilihat secara sekilas permainan yang digandrungi masyarakat kembali ini ternyata tidak mudah dalam memainkannya, diperlukan teknik khusus agar kedua bola dapat selalu dibenturkan baik diposisi atas maupun dibawah. 

Tidak hanya anak-anak yang memainkannya, melainkan remaja, dewasa , hingga orang tua juga ikut penasaran untuk bermain. Tetapi kebanyakan orang dewasa kesulitan memainkan permainan ini, terbukti diunggahan YouTube Short orang-orang dewasa terlihat kesulitan, tapi kesulitan itu dipatahkan oleh anak-anak atau bahkan orang tua justru malah bisa karena kemungkinan mengulangi keterampilan dimasa kecilnya dulu. 

Pada intinya permainan lato-lato ini diperlukan kesungguhan, pantang menyerah, dan ketenangan agar dapat memainkan dengan durasi yang lama. 

Anehnya karakter-karakter tersebut dimiliki oleh anak-anak sehingga dapat dengan mudah untuk bermain, bagi remaja atau orang dewasa dalam hal ini tentu perlu belajar bahwa karakter anak-anak yang sudah terlewati dan seharusnya mampu untuk dimiliki tetapi pada kenyataannya lupa akan karakter-karakter hebat tersebut. Maka dari itu sebagai orang dewasa perlu untuk belajar banyak dari atau masa anak-anak dalam mencapai harapan atau kesuksesan yang diinginkan.

Berikut salah satu cara bermain lato-lato:

  • Posisikan kedua bola dalam keadaan yang sama dan seimbang,
  • Jepit bagian tengah tali lato-lato di antara jari dengan kencang,
  • Goyangkan tangan mulai dari perlahan,
  • Terus goyangkan hingga menemui keyakinan untuk menggerakakkan lato-lato lebih kencang sehingga dapat saling beradu dan menimbulkan bunyi,
  • Rasakan gerakan tangan, atur keseimbangan, dan konsisten sehingga dapat bermain dengan durasi yang lama.

Dengan kepopuleran ini menjadikan bukti bahwa permainan tradisional maupun yang dianggap sudah sebagai permainan tradisional seperti lato-lato ini tidak akan pernah hilang ditelan waktu, karya-karya dulu dapat untuk dihidupkan kembali dimasa yang ada sekarang ini dengan pemanfaatan teknologi. 

Para pelaku pewaris budaya permainan tradisional selalu bergerak mengenalkan dalam berbagai kegiatan sehingga menjadikan permainan tradisional tetap lestari. Sudahkah bermain hari ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun