Dampak yang dapat dilihat dari persoalan ini salah satunya yaitu anak-anak akan jarang berinteraksi dengan masyarakat maupun dengan teman sebayanya, tempat dan atau taman bermain menjadi sepi.Â
Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan, melainkan perlu adanya penanganan agar permainan tradisional tetap lestari dan dunia anak tidak diisi dengan hal-hal yang justru memberi dampak negatif.Â
Oleh karena itu perlu adanya pewaris sebagai penggerak yang dapat memberi ajakan untuk bermain permainan tradisional, menyediakan peralatan permainan tradisional, hingga mengangkat kembali dunia permainan tradisional agar populer di era
modern sekarang ini. Dan pada akhirnya tempat dan atau taman bermain akan tetap digunakan atau ramai dengan adanya aktivitas anak-anak yang sedang bermain. Untuk mewujudkan ini perlu kesadaran dari masyarakat agar dapat "Menghidupkan Karya Dulu dalam Kekininian" sebagai bentuk pelestarian permainan tradisional dengan terbentuknya komunitas sebagai yang dapat melakukan kegiatan seperti melakukan program sosialisasi dan edukasi permainan tradisional, menata tempat dan atau taman bermain yang disertai dengan fasilitas permainanpermainan tradisional.Â
Dengan adanya tempat dan atau taman bermain akan menciptakan lingkungan yang dapat memberikan dampak posistif, dan melalui fasilitas permainan tradisional secara tidak langsung akan mengenalkan kepada masyarakat khususnya anak-anak juga agar dapat mengurangi bermain gadget, dan selain itu akan menjadi pilihan dalam aktivitas bermain yang dapat mengolah perkembangan gerak, semula bermain sendirian menjadi secara bersama-sama dengan teman sebayanya, serta dapat mendukung masa tumbuh dan kembangnya..Â
Manfaat yang lain yaitu memberikan pendidikan karakter melalui interaksi dan implementasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam permainan, dan dengan keberagaman manfaat yang ada dapat dimiliki oleh anak-anak untuk bekal sebagai generasi penerus bangsa kedepannya yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.Â
Dengan begitu pada akhirnya akan membuahkan hasil lingkungan yang mengedukasi. Agar dampak yang diberikan dapat tertanam kepada anak, maka perlu penerapan terhadap tiga pilar pendidikan.
BAB II
ISI
Apa jadinya jika dunia anak tidak diisi dengan aktivitas bermain?, mampukan seorang anak menikmati masanya dengan melakukan kebiasaan secara sendiri?. Pertanyaan yang ada tersebut dapat dijawab bahwa anak-anak perlu untuk melakukan aktivitas bermain sebagai bentuk pemenuhan masa tumbuh dan kembangnya, dan dalam melakukan aktivitas bermain tentu membutuhkan orang lain sebagai teman.Â
Dapat dikatan bermain menjadi kebutuhan bagi anak-anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari, hal ini seperti orang tua yang tengah bekerja untuk mendapatkan hasil guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Begitupun aktivitas bermain