Mendaki menjadi suatu kegiatan yang sangatlah seru untuk dilakukan baik secara sendiri apalagi bersama-sama. Kegiatan berpetualang yang melewati rintangan seperti semak-semak, bebatuan, hingga jalan yang licin telah menjadi tantangan tersendiri bagi para pecinta alam dari semua kalangan usia.Â
Mulai anak-anak yang diajak oleh orang tuanya dalam membentuk pengalaman, juga dapat memberikan manfaat untuk melatih fisik dan keterampilan gerak.Â
Kemudian para remaja yang bersama-sama mencari kenangan berkesan, hingga orang tua sebagai kegiatan olahraga dalam menjaga kesehatan.Â
Kegiatan yang dilakukan dengan menempuh perjalanan panjang dan penuh semangat ini ternyata memiliki arti tersirat yang dapat dimiliki bagi pendaki untuk dipelajari dan diimplementasikan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Secara pandangan mata yang jelas, mendaki menjadi suatu kegiatan yang melelahkan, menantang, dan untuk bonusnya dapat menikmati suasana keindahan alam dari atas gunung yang tidak pernah atau jarang dirasa dalam keseharian.Â
Di balik itu semua, mendaki menyimpan arti bagi kehidupan yang dapat dimiliki. Hal tersebut bermula dari dibuatnya keputusan untuk melakukan kegiatan pendakian, dimana ketika keputusan tersebut dibuat maka perbekalan, fisik, dan niat harus dipersiapkan dari awal,Â
Adapun selain itu juga perlu disertai dengan adanya do'a sebelum langkah mendaki dilakukan. Kemudian apabila persiapan tersebut sudah ada maka permainan akan dimulai setelah pijakan pertama dilakukan berawal dari gerbang masuk jalur pendakian.Â
Pada awalnya langkah yang dilakukan akan terasa berat dan sesekali dapat mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan. Tahap ini menjadi awal yang dapat diibaratkan seperti halnya ketika  memiliki harapan yang ingin dicapai kedepannya, maka arah tujuan harus diketahui terlebih dahulu.Â
Disamping itu segala perbekalan juga harus dipersiapkan untuk menghadapi berbagai rintangan yang ada selama perjalanan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Â
Setelah langkah awal dilakukan maka sesekali akan dihadapkan dengan adanya rintangan-rintangan sebagai ujian atas rencana yang dibuat, pada saat berada dalam posisi ini yang perlu dilakukan yaitu tetap meneruskan perjalanan ataukah berhenti pulang dengan tidak membawa apa-apa.
Bila keyakinan untuk terus melanjutkan perjalanan menjadi semakin kuat, maka lama kelamaan perjalanan mendaki akan dirasa mulai terbiasa. Disamping itu keadaan dan urungan niat yang semula ingin menyudahi akan berganti dengan rasa semangat untuk menyelesaikan perjalanan.Â
Bagian ini yang menjadi pandangan akan berganti pada langkah selama perjalanan, dimana setiap pijakan kaki dan ditambah lagi dengan adanya rintangan yang ada menjadikan harus diselesaikan secara bertahap.Â
Untuk menyelesaikan rintangan tersebut yang perlu dilakukan yaitu pandangan harus tetap fokus dengan melihat kearah bawah selama melewati jalan yang disertai adanya rintangan, beristirahat ketika lelah dan menikmati suasana yang sudah didapatkan, selain itu juga dapat sesekali mendongak keatas melihat langkah-langkah selanjutnya sekaligus memantau tujuan yang direncanakan.Â
Seperti halnya dalam mencapai suatu hal yang digadang-gadang, setiap rintangan, hambatan, dan cobaan pasti akan menyertai selama proses berjuang tersebut berlangsung. Akan tetapi dengan adanya jalan yang tidak mulus tersebut bukan berarti menjadi alasan untuk menyudahi dalam meraih apa yang diinginkan, justru sebaliknya.Â
Dengan terus berani melangkah dengan disertai tekad yang kuat akan menjadikan perjalanan dapat dilalui dengan baik. Disamping itu juga perlu untuk selalu bersyukur atas pencapaian yang sudah dimiliki, dan mengevaluasi diri untuk meraih kesuksesan.
Langkah yang dilakukan dengan konsisten akan menentukan keberhasilan dalam mencapai puncak menjadi semakin baik. Disamping itu, selama perjalanan akan menemui orang lain yang sama-sama tengah melakukan perjalanannya mencapai tujuan yang diinginkan.Â
Pada bagian ini sebagai orang yang sama-sama tengah berjuang patutnya tetap berinteraksi dengan saling sapa, membantu bila membutuhkan, dan saling support, bukan untuk saling menjatuhkan.Â
Begitu juga dalam beretika selama perjalanan, mulai dari menjaga ekosistem alam, sopan santun, dan kerjasama dengan tim juga perlu untuk dilakukan, hingga selalu mengingat kepada Tuhan agar selama perjalanan yang dilakukan tidak menemui hambatan yang berat, dan dimudahkan dalam mencapai tujuan.Â
Kumpulan dari arti-arti kecil yang ada tersebut akan menjadi poin besar yang dapat dimiliki sebagai bagian yang dapat diterapkan dalam kehidupam sehari-hari. Mulai dari rencana yang telah dibuat perlu untuk ditindaklanjuti agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.Â
Sebaik apapun rencana yang disusun, tetapi jika tidak pernah atau berani untuk memulai maka lebih baik rencana itu tidak pernah ada. Sekalipun rencana tersebut sulit, berusahalah untuk tetap memulai, karena sejatinya hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia ialah memulai.Â
Adapun selama memulai perjalanan akan dihadapi dengan rintangan-rintangan yang juga dapat diibaratkan sebagai perjalanan kehidupan yang perlu untuk diselesaikan secara bertahap dalam meraih kesuksesan.Â
Selalu berbenah untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik, bersyukur atas segala hal yang sudah didapatkan, dan ketika sudah mencapai yang diharapkan (mencapai puncak) jangan lupa untuk pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H