Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sejarah dan Implementasi Presidensi G20 bagi Indonesia

29 Juli 2022   21:06 Diperbarui: 29 Juli 2022   21:24 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan G20 Indonesia 2022. Sumber foto : g20.org

Studi diatas memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia diperkirakan mampu mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025 mendatang. 

Apalagi saat ini pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk mendorong upaya digitalisasi UMKM secara end-to-end di berbagai aspek, antara lain dari sisi produksi untuk meningkatkan produktivitas, 

memperluas akses pemasaran melalui onboarding, dan memanfaatkan transaksi pembayaran digital untuk menciptakan UMKM yang berdaya saing dan berkelas, melalui QRIS yang saat ini telah mencapai 13,4 juta merchant di seluruh Indonesia, dengan 95% merupakan UMKM.

Trend positif pertumbuhan ekonomi digital ini bisa dijadikan promosi dihadapan negara peserta G20 bahwa Indonesia merupakan ladang subur untuk investasi dan terbuka untuk bisnis (open for bussines). Apalagi pada tahun 2030 hingga 2040 kita mengalamai bonus demografi yang mampu melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah.

Presidensi G20, saatnya Indonesia mengukir sejarah!

Pandemi covid-19 maupun perang antara Ukraina dan Rusia memang berat bagi dunia. Ekonomi global stagnan dan ditimpa ketidakpastian. Krisis pangan dan energi perlahan mulai mengancam seluruh populasi manusia.

Indonesia sudah menunjukan keseriusannya sebagai pemegang presidensi G20 dengan melakukan kunjungan diberbagai negara. Peran aktif ini merupakan wujud tanggung jawab dari nilai-nilai politik luar negeri yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. 

Harapannya tentu agar seluruh peserta G20 tanpa terkecuali dapat turut serta dalam menghasilkan gagasan-gasan inovatif di Bali.

Konsekuensi logis sebagai pemegang presidensi G20 akan memberikan efek domino pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2022 Bank Indonesia memproyeksikan bahwa ekonomi bangsa kita akan mencapai 4,7-5,5%, dari 3,2-4,0% pada tahun 2021. 

Syaratnya adalah perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.  

Angka diatas bisa dicapai bahkan mampu kita lipat gandakan jika mampu mengorkestrasi kesempatan ini dengan total. Sikap Indonesia dalam mendukung arsitektur kesehatan global, mendorong ekonomi inklusif dan investasi hijau juga sudah sangat jelas serta tidak ada keraguan sama sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun