Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Vs Giring, Nidji di Tengah-tengahnya

19 Januari 2022   17:55 Diperbarui: 19 Januari 2022   18:40 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : instagram @aniesbaswedan

Gaya Giring dalam menyerang Anies semakin kesini semakin menjadi. Awalnya memang masuk akal,tetapi lama-lama argumentasi Giring semakin mengada-ngada. Semua itu dimulai ketika Giring bilang "Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,".

Jakarta International Stadium (JIS) kini pembangunannya memasuki tahap akhir alias finishing. Kursi penonton telah terpasang, rumput hijau telah berbaris rapi dan desain interior mulai dari lampu hingga sound sistem telah disetting.

Stadion yang katanya mirip dengan Old Trafford ini merupakan buah kerja keras dari Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Jika melihat video dan gambar yang beredar  dimedia massa, nampak JIS memang berdiri sangat megah ditengah hiruk pikuk Ibu Kota Jakarta.

Baru saja kemarin, Anies memantau perkembangan dan kegiatan yang sedang berlangsung di JIS sebelum nantinya akan diresmikan. Ia datang dengan mengenakan kemeja dan celana levis, layaknya anak muda kekinian.

Yang menarik dari kegiatan tersebut adalah Anies sedang menonton Nidji manggung. Diberitakan bahwa Nidji sedang melakukan cek sound alias mencoba sistem pengeras suara yang dimiliki oleh JIS. Mereka membawakan beberapa lagu populer yang sangat erat dengan telinga pendengar.


Sang Gubernur saat ini nampak sangat menikmati dari penampilan Nidji. Bahkan Anies sempat memuji band ini, katanya:

"Melihat penampilan Nidji saat uji coba sound system JIS Semalam. Musiknya menggelegar, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya".

Namun yang sangat berbeda dari kejadian itu adalah dimanakah Giring ketika Nidji manggung didepan Anies? Ada yang bilang Giring kakinya masih terperosok lumpur, jadi masih sibuk belum bisa manggung bareng Nidji.

Melihat peristiwa ini benar-benar membuat saya ngakak setengah mati. Bisa-bisanya Nidji manggung didepan Anies tanpa ngajak-ngajak Giring. Dan lebih parahnya lagi asli para beud, Anies malah memuji penampilan Nidji, katanya tidak ada sumbang-sumbangnya. Hahahaa

Memang ada begitu banyak cara yang digunakan dalam politik untuk menyerang balik lawan-lawan politiknya. Entah dengan cara yang satire atau bahkan yang paling sarkas. Semua itu ada dinegeri ini. Yap, hanya dinegeri ini.

Perseteruan antara Anies dan Giring boleh dikata sudah terbilang cukup lama. Saat Giring memutuskan untuk masuk kepolitik dan bergabung kedalam Partai Solidaritas Indonesia alias PSI, Giring kerap sekali mengomentari Anies dengan segala kebijakannya. Dan ia memutuskan untuk keluar dari band yang selama ini telah dan sudah membesarkan namanya.

Gaya Giring dalam menyerang Anies semakin kesini semakin menjadi. Awalnya memang masuk akal,tetapi lama-lama argumentasi Giring semakin mengada-ngada. Semua itu dimulai ketika Giring bilang "Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,".

Tidak hanya sekali dua kali Giring berhasil killing the messengger atas kebijakan Anies, tapi publik sudah dibuat jengah dengan segala pergerakannya. Giring dengan pengalamannya yang bertahun-tahun mengorganisasi sebuah band menyatakan bahwa ia siap mencalonkan diri sebagai presiden. Semua orang kasih tepuk tangan sambil tertawa terbahak-bahak.

Atas segala komentar miring yang keluar dari Giring, mau tidak mau, Anies dengan politik satirenya menjawab itu semua. Anies nonton Nidji tanpa Giring di JIS. Sambil menikmati lagu-lagu Nidji, Anies kemudian melanjutkan dengan foto bersama. Berdiskusi dengan para pesonel band Nidji, lalu mengupload kemesraannya di Instagram.

Dari sisi lain, Giring tak tinggal diam. Giring menjawab satire Anies dengan sedikit sarkas. Kata Giring

"Jangan kau dengarkan suara sumbang. Oktober bakal ada yg tumbang. Cepat-cepat lah kita tutup gerbang. 2024 Insya Allah Indonesia tidak akan masuk jurang," tulis Giring dalam akun twitternya

Sindiran Giring yang ditujukan kepada Anies adalah sebuah respon yang sangat menarik. Giring mengingatkan Anies bahwa sebentar lagi masa jabatan Anies akan berakhir. Yah itu sih memang pasti terjadi.

Dari dua kejadian ini, kita sebagai penonton dengan jelas bisa membedakan kualitas opini dari masing-masing pihak. Anies dengan satirenya dan Giring dengan sarkasnya. Hanya cara penyampaiannya, jelas Anies lebih didepan sedangkan Giring mungkin perlu sekolah politik yang lebih dalam dulu.

Menjeggal Anies ke 2024 hanya dengan bermodalkan suara sumbang Giring tak akan cukup. Anies punya seribu satu cara agar panggungnya terus menyala. Giring mungkin harus lebih banyak belajar daripada sibuk menjilat kekuasaan didepan Presiden Joko Widodo. Buktinya, Ahok saja sampai dibuat kalah dan masuk penjara. 

Perseteruan Anies dan Giring mungkin akan terus berlanjut. Walau Nidji ada ditengah-tengahnya, nyatanya Anies jauh lebih diterima daripada sang mantan vokalisnya itu sendiri. Perjalanan Giring masih panjang, apalagi statusnya yang masih sangat baru dan muda dipolitik. 

Saran saya, mungkin sudah saat nya Giring berhenti sejenak, mengatur nafas, mengambil gitar lalu menyanyi :

"This is disco laziest time (I want you and I need you)"
"This is disco laziest time (I want you and I need you)"
"Techno, baby, come around (I want you and I need you)"
"This is disco loneliest time (I want you and I need you now)"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun