Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bongkar Pasang Seragam Satpam

13 Januari 2022   16:47 Diperbarui: 13 Januari 2022   17:48 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada anggapan bahwa masyarakat menjadi bingung membedakan mana anggota Polri dan mana anggota Satpam. Padahal kita tahu bersama bahwa Polri sendiri yang merancang desain dari seragam satpam, termasuk didalamnya warna dan atribut yang digunakan. Ini ibarat pepatah, menepuk air didulang terpercik ke muka sendiri.

Hari ini saya agak kecewa. Bukan karena tadi subuh Real Madrid lagi-lagi mengalahkan Barcelona di Piala Super Spanyol, tetapi.... Tetapi karena seragam satpam katanya akan dirubah lagi warnanya.

Informasi tersebut saya dapatkan ketika membaca salah satu headline utama di Kompas.com. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah mengkaji perubahan warna seragam satpam dari warna coklat muda ke warna krem. Walau sama-sama coklat, tapi tentu nuansanya akan menjadi beda.

Sejujurnya, saya lebih suka dengan warna seragam satpam yang sekarang. Menurut saya, semenjak pergantian warna, profesi sebagai Satuan Pengamanan (Satpam) prestisenya naik dari yang biasanya. Masyarakat agak segan gimana gitu ketika melihat satpam sedang bertugas, termasuk saya sendiri.

Teman saya kemarin juga memuji seragam satpam yang sekarang sedang ramai dibicarakan. Katanya, kemarin dia mau mencoba menerobos lampu merah. Eh tapi karena seorang yang mengenakan seragam coklat mirip polisi sedang berdiri tegak lurus didepan jalan yang tak jauh dari lampu lalu lintas, teman saya tersebut akhirnya tak jadi menerobos lampu merah.

Lalu ia bercerita, "gila cook, sekarang dilampu merah wilayah ahmad yani sudah dijagain polisi. Hampir aja gua terobos".

Saya cuma geleng-geleng kepala saja mendengar cerita teman saya ini. Padahal yang berdiri didepan kantor itu bukan Polisi melainkan seorang Satpam. Nanti setelah beberapa minggu, dia baru sadar bahwa bapak itu adalah seorang satpam.

Seragam satpam yang sekarang memang sangat menyerupai seragam anggota Polri. Saya rasa, kompasianer juga mungkin pernah terkecoh dengan seragam mereka. Bila kalian memiliki pengalaman seperti kisah teman saya diatas, tulis dikolom komentar yah. Tertawalah sebelum tertawa itu dialarang. Hehehe.

Pergantian seragam satpam yang sekarang ini sebenarnya belum lama terjadi. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa diteken pada saat Pak Idham Aziz menjabat sebagai Kapolri. Biar ala-ala menyerupai seragam anggota Polri.

Yah memang sih, bila saudara lihat dari kejauhan, seragam Pak Satpam ini sangat mirip dan persis dengan seragam Pak Polisi. Tetapi bila diperiksa lebih dekat, tentu keduanya sangat jauh berbeda.

Jika kembali ke waktu sebelum seragam Satpam diganti, saat itu Polri memiliki alasan tersendiri. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri saat itu, yakni Brigjen (Pol) Awi Setiyono (15/09/2020)  menjelaskan bahwa seragam satpam diganti agar menumbuhkan semangat profesi dan mengikat hubungan emosional dengan Polri.

Selain itu warna coklat dipilih karena coklat adalah warna netral yang identik dengan warna-warna elemen bumi, seperti tanah, kayu, dan batu. Warna coklat juga melambangkan kebersahajaan, kehangatan, kejujuran, dan keanggunan.

Satpam selaku Satuan Pengamanan yang sifatnya Swakarsa alias Keinginan atau Kemauan yang timbul dari sendiri harus didukung untuk membantu ketertiban dan keamanan dalam lingkup hubungan masyarakat. Nah, dititik ini Polri ingin agar semangat tersebut bisa berjalan beriringan antara anggota polri dan anggota satpam.

Sejujurnya, spirit tersebut tentu sangat baik. Upaya harmonisasi yang dilakukan oleh Polri ternyata memberikan sebuah penghormatan yang sangat arif nan bijaksana bagi Satpam. Apalagi tujuannya adalah menjaga ketertiban masyarakat dimulai dari ring yang paling bawah.

Selama ini, profesi seorang satpam kurang disegani. Padahal Satpam adalah satuan pengamanan yang kedudukannya sangat paling dasar. Satpam setiap harinya berkomunikasi dengan masyarakat. Kedekatan ini terjalin karena Satpam dianggap sebagai satuan pengamanan yang paling ramah.

Kita tentu masih ingat dengan tagar yang beberapa bulan lalu trending di jagad twiter. Hastag Satpam Bank ABC menjadi salah satu pembicaraan yang paling populer oleh netizen. Dalam beberapa cuitan, Satpam Bank ABC sangat ramah dan memiliki kinerja yang sangat memuaskan. Para nasabah yang melakukan transaksi mengaku sangat puas dengan pelayanan para satpam ini.

Begitu pun dengan satpam yang bekerja ditempat lain. Menurut kesaksian beberapa netizen, rata-rata satpam sangat antisipatif dan murah senyum saat melayani. Para pengunjung atau tamu juga tak segan melapor bila mengalami masalah.

Respon satpam juga dinilai responsif dan tanpa banyak melalui proses administrasi. Tidak seperti diinstansi sebelah, minimal memenuhi dua alat bukti yang cukup. Dengan sigap, satpam akan bereaksi dan bergerak untuk melayani pengaduan dari masyarakat.

Tujuan Polri untuk menumbuhkan semangat profesi dan semangat melayani yang gigih dengan mengganti seragam satpam, saya rasa patut kita apresiasi. Strategi ini terbukti berhasil. Lihat saja, banyak masyarakat puas dengan kinerja mereka. Yang tadinya mau niat jahat, pas lihat seragam satpam, niatnya jadi batal. Seperti pengalaman teman saya diatas. Tapi kok sekarang malah mau diganti yah???

Wacana untuk mengganti seragam satpam memang bukan tanpa alasan. Hanya saja alasannya sangat klasik. Saya juga sebenarnya heran mengapa hal ini bisa terjadi. Namun inilah wajah kebijakan negara kita.

Bongkar pasang seragam satpam karena sangat menyerupai dengan seragam Polri seharusnya tidak perlu terjadi. Nampak bahwa Polri tidak antisipatif dengan adanya pergantian ini. Dari semula, perubahan warna seragam memang akan memberikan sebuah efek domino, yaitu seragam satpam dan seragam Polri akan sama tapi beda tipis. Itu saja.

Karena mengetahui akan sama, mengapa kemarin keputusan Polri tetap untuk mengganti warna seragam satpam? Apakah Polri sebelum mengambil keputusan tidak memikirkan matang-matang dengan konsekuensi tersebut? Saya rasa tak ada anggota Polri yang buta warna.

Ada anggapan bahwa masyarakat menjadi bingung membedakan mana anggota Polri dan mana anggota Satpam. Padahal kita tahu bersama bahwa Polri sendiri yang merancang desain dari seragam satpam, termasuk didalamnya warna dan atribut yang digunakan. Ini ibarat pepatah, menepuk air didulang terpercik ke muka sendiri.

Kebijakan bongkar pasang seragam satpam ini tentu lucu bila kita kaji jangan diteruskan. Faktanya, aturan pergantian seragam satpam  belum  genap dua tahun. Namun wacana untuk menggantinya malah kembali dibicarakan.  Lantas kita bertanya-tanya, apakah seragam satpam akan kembali lagi diganti bila Kapolri habis masa jabatan?

Disatu sisi saya berpikir, kasian Pak Idham Aziz. Sudah capek-capek berpikir untuk mendukung Satpam agar lebih maju  eh malah kembali dipatahkan oleh juniornya sendiri. Hmm....

Dear Pak Satpam dimanapun kalian berada. Jangan patah semangat walau seragam kalian akan diganti lagi. Dengan atau tidak berubahnya seragam, kalian telah memberikan pelayanan yang maksimal. Tak percuma lapor satpam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun