Bongkar pasang seragam satpam karena sangat menyerupai dengan seragam Polri seharusnya tidak perlu terjadi. Nampak bahwa Polri tidak antisipatif dengan adanya pergantian ini. Dari semula, perubahan warna seragam memang akan memberikan sebuah efek domino, yaitu seragam satpam dan seragam Polri akan sama tapi beda tipis. Itu saja.
Karena mengetahui akan sama, mengapa kemarin keputusan Polri tetap untuk mengganti warna seragam satpam? Apakah Polri sebelum mengambil keputusan tidak memikirkan matang-matang dengan konsekuensi tersebut? Saya rasa tak ada anggota Polri yang buta warna.
Ada anggapan bahwa masyarakat menjadi bingung membedakan mana anggota Polri dan mana anggota Satpam. Padahal kita tahu bersama bahwa Polri sendiri yang merancang desain dari seragam satpam, termasuk didalamnya warna dan atribut yang digunakan. Ini ibarat pepatah, menepuk air didulang terpercik ke muka sendiri.
Kebijakan bongkar pasang seragam satpam ini tentu lucu bila kita kaji jangan diteruskan. Faktanya, aturan pergantian seragam satpam  belum  genap dua tahun. Namun wacana untuk menggantinya malah kembali dibicarakan.  Lantas kita bertanya-tanya, apakah seragam satpam akan kembali lagi diganti bila Kapolri habis masa jabatan?
Disatu sisi saya berpikir, kasian Pak Idham Aziz. Sudah capek-capek berpikir untuk mendukung Satpam agar lebih maju  eh malah kembali dipatahkan oleh juniornya sendiri. Hmm....
Dear Pak Satpam dimanapun kalian berada. Jangan patah semangat walau seragam kalian akan diganti lagi. Dengan atau tidak berubahnya seragam, kalian telah memberikan pelayanan yang maksimal. Tak percuma lapor satpam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H