Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Skenario Pemecatan Marzuki Alie cs, Mampukah Redam Gejolak Kudeta?

27 Februari 2021   11:25 Diperbarui: 27 Februari 2021   11:33 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Merdeka.com

Partai Demokrat melalui Dewan Kehormatan Partai dikabarkan telah memecat beberapa anggota partainya. Mereka yang dipecat ini disinyalir kuat menjadi bagian pendongkelan dan kudeta. Dari yang dipecat itu, terselip beberapa nama yang notabene memiliki kans diinternal demokrat.

Kebijakan pemecatan ini lahir setelah "Ayah Besar" turun dari gunungnya. Yap, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjabat sebagai Ketua Majelis Partai Demokrat sepertinya tak mampu lagi membendung kekesalannya terhadap aksi-aksi tak terpuji para anggotanya.

Tujuh orang yang dipecat itu diantaranya ialah Marzuki Alie, Jhoni Alen Marbun, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya. Para tokoh diatas dipecat dan diberikan sanksi dari partai sehingga seluruh kegiatan serta hak dan kewajibannya telah gugur berdasarkan AD/ART Demokrat.

"Dengan demikian, sejak keputusan ini ditetapkan, seluruh nama di atas secara otomatis gugur hak dan kewajibannya sebagai anggota Partai Demokrat, serta seluruh perkataan dan perbuatannya tidak lagi dapat dikaitkan dengan Partai Demokrat," ujar Kepala Barkomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya, Jumat (26/2), dikutip dari laman detik.com.

Keputusan SBY untuk melakukan bersih-bersih diinternal Demokrat tentu berangkat dari hasil BAP dan kajian yang sudah masak. Sebab yang SBY pecat ini bukanlah tokoh kaleng-kaleng. Lantas apakah dengan memecat Marzuki Alie Cs, gejolak kudeta di Partai Demokrat mampu diredam?

Isu kudeta yang terjadi Demokrat telah menyita perhatian yang serius dari banyak pihak khususnya dari pihak Cikeas. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Ketum tentu was-was bila akan digulingkan. Apalagi orang yang akan menggulingkan kekuasannya berasal dari eksternal partai demokrat.

Jelas, yang penulis maksud disini ialah Moeldoko yang sekarang menjadi pembantu Presiden RI sebagai Kepala Staf Presiden (KSP). Keterlibatan Moeldoko dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) telah terendus oleh pengurus partai.

Selain Moeldoko, beberapa nama dari pihak internal yang ikut tercebur dalam kasus ini juga dituding ikut bermain api. Salah duanya ialah Marzukie Alli dan Jhoni Alen Marbun.

Marzuki Alie adalah kader yang punya pengaruh kuat di Demokrat. Rekam jejaknya sebagai kader adalah fakta bagaimana ia membangun karir dipolitik melalui Partai Demokrat. Selain itu, Marzuki Alie dulunya mesin partai Demokrat dalam dua periode kepemimpinan SBY sebagai Presiden.

Hubungan Marzuki Alie dan SBY dulunya juga sangat mesra. Lihat bagaimana Marzukie Alli ketika menjadi Ketua DPR pada periode 2009-2014. Ia sangat piawai dan apik dalam mendukung semua kebijakan yang digulirkan pemerintah mulai dari E-KTP, Hambalang dan program lainnya.

Pun dengan Jhoni Allen Marbun. Ia juga adalah pejuang politik dari partai demokrat sejak 2005. Tokoh yang satu ini pernah duduk sebagai Waketum DPP Demokrat pada tahun periode 2010-2015. Lalu duduk sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat 2015-2020.

Sebelum pemecatannya dieksekusi, Marzuki Alie sudah lebih dulu mengirimkan pesan singkat kepada SBY bahwa ia tidak terlibat dalam isu kudeta yang dimaksud AHY. Namun sayang, pesan yang dikirimkan ke SBY laksana Surat yang dikirim AHY ke Jokowi. Keduanya nihil mendapat balasan.

Marzuki Alie juga dalam beberapa wawancaranya di media, menyebutkan bahwa dirinya adalah Kader didikan pak SBY. Baginya SBY adalah sosok sentral yang mengajak serta mengajarnya dalam dunia perpolitikan. Alhasil, Marzuki Alie bisa duduk sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat periode 2013-2015.

Hubungan kemesraan SBY dan Marzuki Alie nampaknya mulai surut setelah SBY kembali mendominasi partai. Gejolak itu dimulai setelah SBY menaikkan AHY, putra sulungnya untuk naik tahta sebagai Ketum.

Marzuki Alie terkesan seperti tak menyukai keputusan bosnya itu. Alih-alih untuk ikut mendukung AHY sebagai Ketum, Marzuki Alie malah memutuskan untuk vakum dan pasif dipartai. Publik pun bertanya, apa status Marzuki Alie dipartai? Jangankan publik, Marzuki Alie saja bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut sebab partai memang menggantung posisinya.

Dengan keluarnya keputusan pemecatan Marzuki Alie, maka Demokrat sepertinya harus semakin berawas-awas. Sebab dengan mengeluarkan atau memecat para tokoh yang terlibat GKP-PD, tetap saja mereka berpotensi untuk mengoyak-ngoyak partai.

Jabatan strategis yang Marzuki Alie emban mulai dari DPD hingga ke DPP Partai Demokrat membuatnya paham betul dengan cara kerja SBY. Marzuki Alie yang tadinya mengaku bahwa ia tak tahu menahu dengan kudeta, mungkin saja akan terjun langsung untuk membantu gerakan ini.

Justru akan semakin berbahaya bila mereka bermain petak umpet dari luar rumah. Mereka bisa lebih secara leluasa dan bebas untuk terus menerus menebar kekisruhan. Yang diharapkan sebenarnya ialah agar para DPD dan DPC menggelar KLB sebagai momentum untuk menumbangkan AHY dan mengusir Cikeas dari Partai Demokrat.

AHY dan SBY nampaknya akan mendapat tugas yang semakin berat. Sebab walaupun Marzuki Alie cs sudah didepak keluar, namun gagasan dan pemikiran mereka mungkin saja masih hidup dibenak para ratusan kader demokrat yang lain.

Diskursus pertikain politik Demokrat akan semakin menarik. Rebutan akan terjadi baik dari dalam maupun dari luar. SBY dan AHY harus mampu mempertahankan kharisma dan kualitas kepemimimpinannya jika tidak ingin diungsikan keluar melalui KLB.

Sedangkan Marzuki Alie cs mungkin akan semakin bergerak liar untuk terus mendompleng jabatan AHY. Berbekal pengalaman dan pemahaman, mereka punya modal kuat untuk membujuk para DPD dan DPC agar melaksanakan KLB.

Lalu bagaimana dengan peran Moeldoko? Yah Moeldoko sekarang mungkin sudah tidak merasa tertekan lagi. Ia sekarang mungkin sudah tersenyum karena telah mempunyai banyak teman untuk menjatuhkan AHY.

Skenario pemecatan Marzuki Aliee dan tokoh lain akan menimbulkan peperangan baru bagi Demokrat. SBY dan AHY harus sadar bahwa walaupun para tokoh ini telah dipecat, namun pengaruh mereka belum usai. Akan ada hal-hal baru yang terjadi setelah ini.

Mari kita nanti...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun