Pun dengan Jhoni Allen Marbun. Ia juga adalah pejuang politik dari partai demokrat sejak 2005. Tokoh yang satu ini pernah duduk sebagai Waketum DPP Demokrat pada tahun periode 2010-2015. Lalu duduk sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat 2015-2020.
Sebelum pemecatannya dieksekusi, Marzuki Alie sudah lebih dulu mengirimkan pesan singkat kepada SBY bahwa ia tidak terlibat dalam isu kudeta yang dimaksud AHY. Namun sayang, pesan yang dikirimkan ke SBY laksana Surat yang dikirim AHY ke Jokowi. Keduanya nihil mendapat balasan.
Marzuki Alie juga dalam beberapa wawancaranya di media, menyebutkan bahwa dirinya adalah Kader didikan pak SBY. Baginya SBY adalah sosok sentral yang mengajak serta mengajarnya dalam dunia perpolitikan. Alhasil, Marzuki Alie bisa duduk sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat periode 2013-2015.
Hubungan kemesraan SBY dan Marzuki Alie nampaknya mulai surut setelah SBY kembali mendominasi partai. Gejolak itu dimulai setelah SBY menaikkan AHY, putra sulungnya untuk naik tahta sebagai Ketum.
Marzuki Alie terkesan seperti tak menyukai keputusan bosnya itu. Alih-alih untuk ikut mendukung AHY sebagai Ketum, Marzuki Alie malah memutuskan untuk vakum dan pasif dipartai. Publik pun bertanya, apa status Marzuki Alie dipartai? Jangankan publik, Marzuki Alie saja bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut sebab partai memang menggantung posisinya.
Dengan keluarnya keputusan pemecatan Marzuki Alie, maka Demokrat sepertinya harus semakin berawas-awas. Sebab dengan mengeluarkan atau memecat para tokoh yang terlibat GKP-PD, tetap saja mereka berpotensi untuk mengoyak-ngoyak partai.
Jabatan strategis yang Marzuki Alie emban mulai dari DPD hingga ke DPP Partai Demokrat membuatnya paham betul dengan cara kerja SBY. Marzuki Alie yang tadinya mengaku bahwa ia tak tahu menahu dengan kudeta, mungkin saja akan terjun langsung untuk membantu gerakan ini.
Justru akan semakin berbahaya bila mereka bermain petak umpet dari luar rumah. Mereka bisa lebih secara leluasa dan bebas untuk terus menerus menebar kekisruhan. Yang diharapkan sebenarnya ialah agar para DPD dan DPC menggelar KLB sebagai momentum untuk menumbangkan AHY dan mengusir Cikeas dari Partai Demokrat.
AHY dan SBY nampaknya akan mendapat tugas yang semakin berat. Sebab walaupun Marzuki Alie cs sudah didepak keluar, namun gagasan dan pemikiran mereka mungkin saja masih hidup dibenak para ratusan kader demokrat yang lain.
Diskursus pertikain politik Demokrat akan semakin menarik. Rebutan akan terjadi baik dari dalam maupun dari luar. SBY dan AHY harus mampu mempertahankan kharisma dan kualitas kepemimimpinannya jika tidak ingin diungsikan keluar melalui KLB.
Sedangkan Marzuki Alie cs mungkin akan semakin bergerak liar untuk terus mendompleng jabatan AHY. Berbekal pengalaman dan pemahaman, mereka punya modal kuat untuk membujuk para DPD dan DPC agar melaksanakan KLB.