Di suatu kelas yang syahdu, para murid telah duduk rapi. Mereka nampak bersiap untuk menerima materi. Ada buku materi pelajaran agama, buku catatan dan pena yang menghiasi meja belajar para siswa. Dari koridor kelas, nampak seorang lelaki tua melangkah pasti dengan membawa buku tebal dan mistar, lengkap dengan kacamata lensa bening menggantung diatas hidung, didepan mata.
Khas dengan sibakan rambut kekanan, orang yang disapa Pak Anies ini memasuki ruang kelas. Khofifah yang merupakan ketua kelas langsung memberikan abah-abah kepada teman-temannya, tanda memberikan salam untuk sang guru.
"Berdiri...", Siswa berdiri,
"Beri Salam...", Â "Selamat Pagi Pak Guru",
"Duduk...", Â Siswa pun ikut duduk.
Setelah duduk, Pak Anies melempar senyum seraya menjawab salam dari anak-anak didiknya. Tanpa basa-basi, pak anies langsung memulai proses belajar mengajar dengan meminta kepada para siswa untuk mengerjakan latihan soal ujian.
"Oke anak-anak, hari ini kita akan mengerjakan latihan soal-soal ujian. Silahkan buka buku pelajaran Agama Islamnya, halaman ke sekian."
Anak-anak langsung merespon permintaan pak anies dan membuka halaman buku yang sudah dipinta sebelumnya. Para siswa pun langsung mengerjakan latihan soal-soal yang dimaksud. Namun, seorang siswa, sebut saja namanya Mega langsung tunjuk tangan.
"Yah kenapa Mega?", sahut Pak Anies,
"Maaf pak, soal nomor sembilan ini, jawabannya apa yah?", jawab Mega