Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selamatkan Dokter Richard

6 Februari 2021   20:57 Diperbarui: 6 Februari 2021   21:44 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Youtube dr. Richard Lee, melalui laman kompas.com

Dokter sekaligus youtuber terkenal, Richard Lee saat ini sedang dalam bahaya. Beliau terancam masuk penjara setelah dilaporkan oleh salah seorang artis papan atas, atas tuduhan pencemaran nama baik. Demi menyelamatkan sang yotuber terkenal ini, orang-orang telah berinisiatif untuk menandatangai petisi yang sudah berada dilaman change.org.

Richard Lee adalah seorang dokter yang mengambil spesialis dibidang kecantikan. Kepiawaian beliau dalam bidang kosmetik, kecantikan dan ragam alat-alat rias yang lain ia tuangkan dalam sebuah video untuk mengedukasi publik. Melalui kanal Yotube, ia mampu meraup popularitas dan pengikut yang banyak, khususnya dari  kaum Hawa.  Sampai saat tulisan ini saya buat, sore tadi saya mengecek bahwa akun youtube dokter richard telah menembus 2 juta subscriber. Topcer bukaann??

Dari sekian banyak video yang diunggah oleh dr. Richard secara keseluruhan membahas tentang kosmetik mulai dari bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik, tips memilih kosmetik hingga cara untuk mengetahui apakah suatu produk kosmetik aman dan cocok untuk kulit. Selain itu, dr. Richard juga sering mereview kosmetik yang berbedar dimasyarakat. Kerap kali dalam kanalnya, ia menemukan bahwa suatu kosmetik mengandung bahan berbahaya seperti merkuri.

Merkuri,. merupakan bahan yang berbahaya bila digunakan untuk kulit. Diketahui merkuri dapat menimbulkan  iritasi serta memberikan efek kemerahan saat bersentuh dengan kulit. Atas temuan-temuannya tersebut, dr. Richard pun mengedukasi masyrakat agar lebih hati-hati lagi sebelum membeli dan menggunakan kosmetik. Alhasil, banyak yang merasa terbantu dengan video yang diunggah oleh dr. Richard karena dinilai memberikan sebuah informasi yang bermanfaat.

Saking seringnya melakukan review terhadap suatu produk, dr. Richard sepertinya kebablasan dalam salah satu videonya. Dalam sebuah video yang ia unggah, ia menyebut bahwa kosmetik yang diendorse oleh seorang artis papan atas, Kartika Putri mengandung bahan berbahaya yaitu merkuri. Tak terima dengan pernyataan tersebut, Kartika Putri pun mempersengketakan perkara ini ke Polda Metro Jaya.

Walau sudah meminta maaf, Kartika Putri nampaknya urung untuk menarik laporannya dan memilih untuk melanjutkan tuntutannya tersebut. Hal inilah yang membuat lini masa kembali bergoyang. Netizen menilai bahwa dr.Richard adalah sosok yang memberikan pengaruh luar biasa. Oleh karena itu tagar selamatkan dokter richard menjadi trending.

Pada kasus ini, dr. Richard seharusnya berterus terang dan mengakui kelalaiannya. Ada prosedur yang ia lupakan sehingga membuatnya terancam dibui. Kita semua tentu berhak untuk mereview suatu barang produk. Namun, yang menjadi masalahnya adalah produk yang direview oleh dr. Richard adalah kosmetik, yang mana kosmetik merupakan barang yang memiliki nilai dimata hukum.

Sebelum mencatut nama baik seorang artis hingga menyatakan bahwa kosmetik yang digunakan berbahaya dan mengandung merkuri semestinya perlu dipertimbangkan masak-masak oleh dr. Richard. Mungkin pada saat membuat video tersebut, ia kebablasan sehingga tak ingat lagi dengan kaidah-kaidah hukum.

Kapasitas seorang dokter richard ialah sebagai seorang praktisi dalam bidang kecantikan dan kosmetik yang manakala sebuah produk farmasi merupakan barang yang diawasi peredarannya oleh badan terkait, dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Kesehatan. Bila dr. Richard gabut dan ingin bereksperimen dalam menguji suatu produk kosmetik apakah berbahaya atau tidak, boleh-boleh saja. Tetapi yang menjadi catatan adalah label brand atau produk yang diuji harus disematkan.

Mengapa demikian? Sebab bukan kapasitas seorang dr.Richard untuk menguji keamanan dan kandungan dari suatu produk kosmetik. Seharusnya peran ini dilakukan oleh BPOM karena merupakan tugas dan fungsi dari BPOM itu sendiri. Dengan tidak menyebutkan merek dari suatu produk dan para peng-endorsenya, dr. Richard mungkin akan anteng-anteng saja dalam berkarya.

Bila eksperimen ini terlanjur dilakukan oleh dr. Richard, seharusnya hasil temuan langsung diserahkan ke badan terkait sehingga ada tindakan yang langsung diberikan kepada produsen kosmetik tersebut. Lagipula alat dan bahan yang digunakan oleh  dr. Richard dalam menguji suatu produk kosmetik tentu harus mematuhi kaidah penelitian. Belum lagi berbicara tentang metode. Semua itu tidak mudah, karena suatu hasil penelitian harus dipertanggungjawabkan secara akademik sehingga dianggap sahih dan benar-benar adekuat dijadikan landasan untuk menyatakan kandungan suatu produk.

Jika BPOM yang menyatakan bahwa produk kosmetik yang digunakan oleh artis Kartika Putri mengandung merkuri mungkin akan lain ceritanya. Sudah barang pasti informasi itu akan diterima oleh semua pihak, pun oleh Kartika Putri itu sendiri. Sedangkan jika seorang youtuber yang mengatakan demikian apalagi sudah mengunggahnya dilaman publik, akan menimbulkan banyak spekulasi. Yah hasilnya akan seperti ini.

Dokter Richard sudah menyatakan bahwa produk yang digunakan Kartika Putri mengandung merkuri. Secara otomatis pernyataannya itu akan ditonton oleh jutaan subscribesrnya. Efeknya, nasib produk tersebut terancam kehilangan pelanggan dan ditinggal oleh konsumennya. Demikian juga efek yang akan diterima oleh Kartika Putri. Ia bisa saja dihujat massa karena telah mengajak orang-orang untuk menggunakan produk kosmetik berbahaya.

Apa yang dilakukan oleh Kartika Putri dalam perkara ini tentu merupakan hak dari beliau sendiri. Wajar bila Kartika Putri berang bila dikatakan demikian. Kartika Putri hanya menggunakan hak konstitusionalnya dibidang hukum. Bila ingin menyelamatkan dr. Richard, netizen harus membujuk Kartika Putri agar mau mencabut laporannya. Itu saja.

Tentu selalu ada hikmah dalam setiap persoalan. Membuat suatu karya tentu harus mempertimbangkan banyak aspek, apalagi sudah bersangkut paut dengan dunia maya. Apa yang anda unggah akan ditonton oleh banyak pasang mata. Mari mawas diri sebelum unjuk diri.

Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun