Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Revisi Hati Sebelum Membeli, 3 Trik Jitu Hadapi Kalap Mata

2 Mei 2020   16:52 Diperbarui: 2 Mei 2020   16:45 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabar adalah ujian utama selama Ramadan. Menahan lapar dan hawa nafsu merupakan latihan bagi seseorang yang sedang berpuasa. Berbicara tentang lapar, biasanya selama bulan puasa berlangsung, kadang ada kalanya bukan hanya perut saja yang lapar. 

Tetapi ada Juga lapar yang lain yang tak kalah berat cobaannya. Apa itu?

Lapar mata. Haa kok mata bisa lapar?

Lapar mata yang saya maksud disini ialah hasrat membabi buta ketika hendak berbelanja. Perilaku ini identik dengan seseorang yang hobi berbelanja bukan karena disertai kebutuhan atau keperluan, tetapi menitik beratkan pada hawa nafsu. Tepatnya hawa nafsu mata. 

"Hayoo siapa yang begini???"

Lihat saja ketika waktu berbuka puasa sebentar lagi tiba. Kadang kala ada orang yag sudah grasa-grusu pengen ini pengen itu untuk menu berbuka puasa. Eitss kamu jangann yahh...

Tak heran jika saat waktu berbuka puasa sebentar lagi tiba kita malah tergoda untuk membeli berbagai jenis makanan atau minuman tertentu yang tak jarang bahan baku menu puasa yang kita beli itu sama namun diolah menjadi berbagai mavam variasi.

Kita andai-andai, misalnya Andi sudah membeli olahan berbuka puasa dari sahabatnya yang menjual makanan via online. Andi kemudian memesan pisang ijo. Pisang ijo? Tahu dong. Hehehe

Karena mengantarkan Ibunya kepasar, Andi tiba-tiba malah memesan takjil yang dijual disekitar lokasi itu yaitu Es Pisang Kolak dan  Pisang Goreng Keju. Setibanya dirumah ketika beduk azan sudah berbunyi barulah Andi sadar bahwa menu takjil sangat banyak.

Sudahlah jumlahnya banyak ditambah dengan bahan baku dari jenis yang sama, barulah Andi sadar bahwa makanan itu tak mampu ia habiskan. Waduh bahaya juga Andi ini yah teman-teman. Jangan sampai ditiru.

Belum lagi jika kita berbicara perkara makanan yang jumlahnya berlebih.Bisa jadi makanan itu akan mubazir. Sayang dong. Padahal diluar sana itu, ada begtu banyak saudara-saudara kita yang sedang tak tahu akan berbuka dengan apa atau akan sahur dengan menu puasa apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun