Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Corona Hanya Sebuah Konspirasi" dalam Isi Kepala Young Lex

26 April 2020   19:18 Diperbarui: 26 April 2020   20:32 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Young Lex || Sumber foto : kompas.com/Fotografer : Dian Reinis Kumampung

Five, Four, Three, Two, One... Close The Door...!!!


Konten kreator Deddy Corbuizer beberapa hari yang lalu mengunggah sebuah video yang menarik diYoutube. Video yang diberi judul "Corona Hanya Sebuah Kebohongan Konspirasi" tentu sangat mengundang orang untuk tertarik menonton. Apalagi ada embel-embel "tonton sebelum ditake down". Rasa-rasanya ada sebuah misteri yang ingin diungkap kepublik.

Dalam video tersebut duduk sebagai narasumber Young Lex, yang karena kepakarannya dalam dunia konspirasi dianggap layak dan mampu untuk mengisi konten . Saya tak mengetahui apa isi kepala dan tujuan Om Deddy membuat video ini bersama Young Lex. Namun spekulasi dari sebuah konspirasi adalah hal yang paling membahayakan bagi para penonton diluar sana.


Spekulasi dari sebuah konspirasi memang wajar belaka. Hal ini merujuk pada sifat manusia yang memiliki daya jelajah yang luas melebih satelit dan imajinasi yang dalam mengalahkan samudera. Tak berujung dan tak berbatas.


Namun alangkah baiknya jika Om Deddy mengkaji ulang video yang Om upload. Bukan maksud hati untuk mengatur atau menegur. Saya pun sebagai penulis juga tak ingin diatur. Tetapi yang menjadi persoalannya adalah tidak semua masyarakat Indonesia atau sebutlah penonton yang sudah menonton video anda mampu memahami apa yang Om Dedy dan Young Lex Bicarakan. Yah Tidak semua.


Sebut saja pengalaman saya dihubungi oleh teman yang mengatakan bahwa warga desanya menjadi geger karena adanya isu yang menyebut virus corona dapat dicegah dengan mengkonsumsi sebutir telur rebus. 

Entah dari mitologi apa atau bersumber dari negara mana isu itu berhembus dan sampai didesa nun jauh disana. Alhasil kejadian itu pun membuat satu warga kampung menjadi grusa-grusu, kesana-kemari mencari sebutir telur dimalam hari.  


Alih-alih bisa menyembuhkan, jika kita konfirmasi dengan deretan penelitian dari berbagai sumber dan platform pemberitaan kasus virus corona, tak ada satupun yang menyebutkan bahwa telur rebus mampu mencegah penyebaran virus. Yang ada telur rebus itu paling enak dimakan dengan indomi kuah. Informasi tersebut berhasil membuat satu kampug kena hoaks dari tipu daya konspirasi.


Nah itulah salah satu bahayanya jika teori-teori yang masih dalam tanda kutip "konspirasi" tak bisa dipertangungjawabkan dan langsung dilempar kepublik tanpa silang data dan pesan yang konstruktif.


Andaikata masyarakat kita rata-rata memiliki daya tangkap dan daya nalar yang tinggi maka itu mungkin boleh-boleh saja disebarluaskan secara massal. Atau bisa juga Om Deddy mengundang Young Lex featuring Ursulla atau Young Lex Featuring Kekeyi untuk meningkatkan viewers video dan hasil monetisasi om diyoutube.  


Dampak lain dari bahaya konspirasi yang Om-Om berdua bahas ialah adanya mayarakat yang menjadi kebal aturan dan tak mau lagi patuh dengan anjuran protokol kesehatan dari pemerintah. 

Nah ini bahaya yang membahayakan semua orang. Kasus ini sama persis dengan bagaimana tenaga medis menjadi korban corona karena ketidakjujuran pasien.

Teori-teori yang Om-Om berdua bahas akan menimbulkan sebuah stigmatiasis liar tentang virus corona. Timbulnya  persepsi baru ini malah akan membuat gaya berprilaku dan aktivitas masyarakat yang bertolak dari kampanye yang selama ini sudah gencar kita lakukan. Hanya gara-gara konspirasi, tatanan ini berubah drastis.


Sama, mereka para korban daya guna dari muslihat konspirasi corona ini juga bisa saja berargumen bahwa corona hanya sebuah konspirasi global yang diciptakan oleh beberapa negara tertentu. Dan mentoknya menyebut bahwa video-video anda inilah sumber mereka berasumsi dan berperilaku. 

Jika ini terjadi siapa yang akan bertanggung jawab?


Baik saya ataupun Om Dedy bersama Young Lex dan kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk mencerdasakan dan memberikan edukasi pada kalangan masyarakat yang gagap informasi dan melek konspirasi.


Apalagi Om punya media yang lumayan besar. Rata-rata viewers om pun sangat banyak. Dibandingkan dengan kami penulis, tentu akan kalah telak. Tetapi tetap saja ini adalah tanggung jawab sosial kita semua akan pentingnya saling mengedukasi tentang bahaya pandemi yang hari-hari ini telah nyata memakan korban jiwa.


Jika halnya Om berdua percaya akan konspirasi liar tersebut, sesekali coba-cobalah buat konten youtube dikamar rumah sakit bersama para pasien positif corona. Mungkin dari situ kita akan sama-sama tahu apakah virus corona itu hanya sebuah konspirasi belaka ataukah musuh nyata yang benar-benar ada dan meresahkan. Mungkin saja Tato Young Lex tiba-tiba bisa berbicara melihat virus corona yang tak kasat mata itu. Yah mungkin


Sebagai penutup, biar bagaimanapun konten om telah dinikmati dan dikunyah oleh khalayak luas. Jika sekiranya om percaya bahwa virus corona itu nyata dan konspirasi itu adalah hanya bualan semata, ada baiknya melakukan review kembali terhadap substansi video Om.


Tak semua orang menyukai teori konspirasi seperti saya. Tetapi saya tak tutup telinga akan semua ini. Kita pun juga akan mengetahui apakah ini adalah sebuah konspirasi jika saja pandemi telah teratasi. Itu nanti. Yang ada saat ini mari memberi informasi positif yang relevan dan masuk akal bagi semua kalangan.

Kembalikan lagi identitas Smart People kepada para penonton-penonton Anda yang sudah setia menyumbangkan kuota untuk nonton video-video Om Deddy.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun