Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bangkitnya Industri Farmasi Lokal di Tengah Pandemi

23 April 2020   10:00 Diperbarui: 23 April 2020   10:03 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto (kompas.com/ fotografer: kristianto purnomo)

Sejujurnya industri farmasi lokal kita mampu memproduksi alkes yang bermutu walau pandemi tidak terjadi. Hanya saja keberlangsungan hidup industri lokal dalam negeri ini tidak dirawat dan didukung oleh negara. Buktinya saja alkes yang saat ini lebih banyak dipesan dan digunakan dirumah sakit adalah rata-rata produksi milik asing baik yang beroperasi didalam negeri maupun yang diluar negeri.

Padahal jika menelisik data yang saya kutip dari Tagar.id, sedikitnya ada 9 industri lokal yang sebenarnya mampu dan telah memproduksi APD untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri diantaranya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), PT Pan Brothers TBK, Mandiri Putra Jaya, PT Sedaya Mitra Sejahtera, PT Kurnia Safety Supplies, Suryamas Safetindo, PT Keska Lestari, Anne Avantie dan RSUD  dr. Moewardi Surakarta. Industri dadakan ini memberi tamparan keras kepada pemerintah bahwa pemain lokal juga punya potensi untuk memproduksi apd dan sejenisnya.

Kesan yang ingin ditunjukkan oleh Erick Thohir bahwa ada mafia alkes yang membuat supplay masker, apd dan ventilator  didalam negeri semakin berkurang seperti menampar muka sendiri. Bahwa bangsa ini mampu memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri adalah hal yang harus kita dukung.

Bangkitnya industri farmasi lokal ditengah pandemi ini bisa menjadi momentum kedaulatan industri farmasi dalam negeri. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan hingga Kementerian BUMN harus mampu mengunci momentum ini sebagai dasar pagelaran inovasi karya bangsa. Kerja sama dan pangsa pasar yang bisa disediakan oleh negara membuat kelangsung hidup industri lokal ini bisa terus menerus bertahan.

Menurut Presiden Joko Widodo dalam ratas tentang penaganan pandemi covid-19 melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan menyatakan bahwa  tenaga medis akan membutuhkan sekitar 3 juta unit APD hingga akhir Mei kedepan. Permintaan ini pun langsung bisa terjawab dengan hadirnya industri lokal pembuat APD yang mampu memproduksi 17 juta perbulan.

Jika kebutuhan dalam negeri saja bisa terpenuhi, saya rasa negara kita mampu mengekspor kelebihan produk ini kepada negara yang masih kekurangan apd atau semacamnya. Dengan begitu kita juga mampu memberangus para mafia  renteh yang sudah selama ini mengerok keuntungan pribadi ditengah pandemi.


Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun