Sebuah sikap kstria dari seorang Belva Devara telah tersaji didepan kita semua. Ia mundur bukan karena diminta, namun sekedar ingin membantu agar beban pemerintah tidak bertambah dan menjadi-jadi. Belva telah menumbalkan dirinya dari sebuah konspirasi markona (makelar kasus korona). Belva juga telah menjadi peniup pluit dari bahaya menjadi Boneka Baru Istana.
Meskipun kerja-kerja Belva tidak banyak muncul kepermukaan namun ia berani untuk memilih mundur. Lalu apa kabar dengan para pejabat yang aib nya telah terungakp kepublik, kerjaya belepotan dan kebijakannya sering anomali? Mengapa mereka masih betah-betah saja tetap duduk disinggah sananya? Dimana mereka yang katanya memiliki jiwa Sapta Marga namun urung untuk sadar bahwa pekerjaan mereka belum membawa dampak apa-apa?
Apakah Belva telah menjadi Ksatria seorang diri disini? Mungkinkah teman-teman beliau yang dibionya mengaku setara dengan menteri dan dalam surat menyurat saja tak becus juga ikut memundurkan diri?
Itu adalah misteri hari esok. Misteri hari ini cukuplah untuk sehari. Sebagai penutup, mungkin benar apa yang dikatakan Belva untuk semua generasi muda yakni 'Ayo Bertanya pada diri sendiri, 'Apa yang bisa saya lakukan untuk negeri?' Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H