Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dua hari belakangan ini menjadi buah bibir warganet. Banyak masyarakat yang menginterupsi wacana beliau dalam tagar #DenGanjarBaper yang viral ditimeline twiter tersebut.
Ia dan pesona kebijakannya dianggap keliru bagi sebagian kalangan. Bagi saya, ia tidak lebih dari seorang pejabat yang ingin berbuat baik bagi masyarakat. Khususnya bagi tenaga medis yang sedang berjibaku berperang melawan virus corona.
Namun ada satu hal yang telah dilompati oleh Ganjar selaku orang nomor 1 di Jawa Tengah. Tenaga medis sebagai kalangan yang saat ini didukung oleh hampir semua elemen masyarakat telah diperhadapkan oleh masalah besar. Tak mau ketinggalan akan hal tersebut, Ganjar pun bergerak cepat dengan segudang gagasan dan inovasinya.
Perihal ini berangkat dari wacana Ganjar yang akan menyiapkan Tanah di Taman Makam Pahlawan bagi jenazah tenaga medis yang ditolak oleh masyarakat. Hal ini pun sontak memicu api kritik dan sorotan tajam dari publik.
Kebijakan beliau ini juga dicibir dan dibandingkan dengan Gubernur dari daerah lain. Ganjar diukur dan dibandingkan dengan Kebijakan Anies dan Ridwan Kawil (RK). Kedua orang ini masing-masing menjabat di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Secara data, Jakarta adalah epicentrum virus corona kemudian disusul oleh Jabar dan selanjutnya Jawa Tengah. Tetapi bukan dari persoalan data virusnya, namun apa kebijakan pemimpinnya ketika daerah menghadapi pandemi. Khususnya yang menjadi sorotan adalah apa kebijakan yang diberikan oleh Pemimpin daerah untuk petugas kesehatan yang sedang menjalankan tugas.
Sejauh ini kedua pimpin daerah baik itu Jakarta dan Jabar, dua-duanya sedang berlomba untuk menjadi yang terdepan dalam menunjukan kualitas seorang pemimpin ditengah pandemi. Walau masih jauh dari panggung 2024, setidaknya mereka sedang memulainya dengan menanam sebuah keyakinan dan optimisme kepada masyarakat.
Bertolak dari itu, Gubernur Ganjar malah membuat wacana yang tak kalah apiknya. Ia juga berusaha agar populisme lewat gagasannya bisa mencuri hati masyarakat. Sama seperti yang dilakulan oleh Anies dan RK.
Contoh kasus misalnya apa yang telah ketiga orang ini berikan untuk para tenaga medis? Semua kompak menjawab, ketiganya telah menyiapakan intensif untuk para tenaga medis yang telah menjadi petugas dilini terdepan melawan virus corona.
Lalu selain itu apalagi?
Dengan guyon orang akan menjawab, Pak Anies dan RK menyiapkan hotel untuk tempat penginapan sementara bagi tenaga medis, sedangkan Pak Ganjar telah menyediakan tanah makam untuk tempat abadi para tenaga medis yang gugur atau meninggal karena virus corona.
Yah, tak ada yang salah dengan itu. Tetapi perlu kita telaah lagi apa maksud dari pak Ganjar ini. Seakan-akan tanah di Jawa Tengah itu sudah tak ada lagi yang mau menerima jasad para tenaga medis karena virus corona selain di Taman Makan Pahlawan.