Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Kerisauan Soraya Larasati yang Menjadi Korban Pelecehan Seksual

7 April 2020   13:06 Diperbarui: 7 April 2020   14:28 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soraya Larasati menghadiri acara buka puasa bertajuk Berbagi dari Hati bersama Cadbury di GOR Soemantri, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).(Kompas.com/Tri Susanto Setiawan)

Jika saja cara ini bisa diterapkan, setidaknya sedikit membantu bagi wanita. Karena ruang publik mereka terpantau dan menurunkan kejadian-kejadian kriminal yang akan terjadi.

Mengapa Soraya Larasati enggan untuk membuat laporan disebabkan kurangnya bukti dan saksi. Oleh karenanya jika saja di tempat-tempat umum telah terpantau CCTV maka pelaku begal payudara yang dialami oleh Soraya Larasati bisa ditemukan dengan mudah.

Saya memahami apa yang sedang terjadi pada Soraya Larasti. Saat ini mental beliau sedang bergejolak. Biar bagaimana pun, ia pasti sedang merasakan trauma yang berat. Siapa sangka akan menjadi korban begal payudara disekitar komplek rumah sendiri.

Kita sebagai masyarakat juga jangan menilai hal ini sebagai suatu kejadian yang biasa-biasa saja. Mungkin korban saat ini bukanlah keluarga atau istri atau anak kita. Lalu kemudian menganggap kejadian ini sebagai hal yang lumrah terjadi dijalanan.

Tetapi alangkah baiknya bahwa sebagai masyarakat yang memiliki tata krama sosial yang tinggi, kita harus bersama -sama mencegah dan mengutuk keras kejadiaan tersebut. Jangan menunggu ada keluarga kita yang menjadi korban baru kita tersadar dan bergerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun