Najwa Sihab selaku masyarakat dan juga selaku Pembawa Acara dalam salah satu talkshow tv swasta pun angkat bicara.
Alih-alih menerima respon dan kritikan dari berbagai elemen masyarakat, Menkumham kelihatannya baper dan mengirimkan pesan singkat ke WA pribadi Najwa Sihab.
Nah sampai disini, api diskusi mulai membesar.
Najwa mengungkapkan isi percakapannya dengan Menkumham Yasonna Laoly kepada publik melalui laman instagramnya.
"Saya heran dengan tuduhan tak berdasar Najwa, tentang pembebasan koruptor. Suudzon banget sih, provokatif dan politis.Belum ada kebijakan itu. Tunggu dong seperti apa" .
Nampaknya permulaan isi percakapan tersebut langsung merujuk pada pernyataan Najwa yang ia buat sebelumnya. Jelas bahwa Yasonna sedang baper terhadap kritik Najwa yang menurutnya "tak berdasar" sama sekali.
Jika kita analisa, beberapa pernyataan Najwa memang memiliki insinuasi yang tinggi dan sangat trndensius. Namun bukan Najwa sihab namanya jika tidak berkomentar tanpa data.
Najwa sihab sudah lama menjadi pembawa acara berita dan talkshow politik. Semua pertanyaan dan pernyataan yang ia keluarkan sangat berbasis data. Saya rasa tak ada yang salah dengan  pandangannya tersebut.
Sangat provoaktif dan politis yah itu lah gaya seorang Najwa Sihab. Perempuan ini memang sangat politis dan menjadi liar ketika banyak kebijakan yang dihembuskan pemerintah penuh tanda tanya besar.
Najwa Sihab sebagi seorang presenter berita sedang mewakili sejumlah elemen masyarakat yang menolak jika kebijakan tersebut digolkan istana. Juga sedang mewakili kita untuk bertanya kepada pemerintah tentang kebenaran hal yang diungkapkan oleh Yasonna Laoly.
Menkumham berdalih bahwa rencana tersebut masih bersifat "usulan". Menurut Yasonna dalam keterangan persnya yang saya kutip dari laman kumparan  "Ini baru usulan yang diajukan ke Presiden dan bisa saja bapak presiden tidak setuju. Kami sangat berhati-hati ,namun pihak lain  yaitu media  tidak melakukannya. Kami masih exercise (usulan revisi itu). Tidak gegabah. Beda dengan media gegabah, berimajinasi dan provokatif".