Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duka Jokowi sebagai Bapak Bangsa dan Bapak Rumah Tangga, Mari Kita Bantu dan Dukung!

26 Maret 2020   00:43 Diperbarui: 26 Maret 2020   00:44 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turut berduka cita saya ucapkan kepada Presiden RI, Bapak Joko Widodo atas berpulangnya Almarhum Ibunda Sudjiatmi Notorahardjo kehadapan Sang Maha Kuasa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Dan semoga almarhum diterima disisiNya.

Saya sangat terkejut melihat timeline akun twiter orang nomor 1 di Indonesia, Presiden Joko Widodo saat mengumumkam sebuah berita duka. Dalam foto itu terpampang foto seorang wanita yang tak asing bagi saya.

Saya kemudian segera membuka aplikasi berita kompas.com untuk merecheck informasi ini. Yah ternyata benar informasi tersebut.

Hari ini tanggal 25 Maret 2020, pukul 16.45 di Solo,  Sudjiatmi Notorahardjo meninggal dunia karena sakit. Beliau adalah ibunda Presiden Joko Widodo.

Sebagai seorang manusia biasa. Kita tak bisa menduga kapan musibah itu akan datang. Kita mungkin bisa meramal cuaca atau menebak arah angin, namun jika menyoal ajal kematian, siapa yang bisa menyangka?

Ibu sebagai manusia yang melahirkan kita kedunia tentu memberikan kedekatan yang sangat berarti. Didalam tubuhnya, Tuhan menenun kita hingga kita keluar dari rahimnya yang suci.

Orang yang pertama kita jumpa dan lihat setelah keluar dari ruang-ruang penuh kebahagian itu tak lain tak bukan adalah seorang ibu. Diatas tubuhnya kita dibaringkan.  Hanya demi mencari saluran air asi yang kita nikmati gratis hingga usia kita bisa untuk menggoyangkan gigi.

Pada Masa kanak-kanak dan sekolah, ia yang tak lelah berdoa dan pasang badan mengurusi kita dirumah. Mulai dari membangunkan hingga menidurkan kita lagi. Menyiapkan makanan enak khas dari tangannya, membasuh dan menjadi tempat kita saat berbagi peluh dan deru.

Dalam setiap doanya ada air mata yang mengatarkan harapan itu agar terdengar oleh yang Maha Kuasa. Moga-moga anak ku nanti bisa menjadi manusia yang memberi arti bagi bangsa dan negara.

Kepergian abadi Ibunda Presiden Jokowi tentunya telah menambah beban baru kepala negara kita ini. Ditengah perjuangan beliau dalam berperang melawan kasus pandemi covid-19, ia harus rehat sejenak untuk berpulang ke Solo mendoakan sosok manusia sejati yang selama ini sudah mengasuh dan membesarkannya dengan penuh kasih dan sayang.

Kita sebagai warga negara mari mengirimkan doa dan dukungan kepada beliau. Biar bagaimanapun, beliau juga memiliki tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga.

Saat ini beliau sedang menundukkan kepala berharap Tuhan Yang Maha Esa mau menerima almarhumah disisinya. Seraya bedoa untuk sang ibu, saya yakin beliau juga menyelipkan doa buat kesalamatan bangsa kita agar bisa keluar dari pandemi covid-19.

Apa yang sekarang beliau hadapi adalah pukulan batin yang sangat dalam. Campur aduk perasaan dan pikiran beliau tentu bisa kita ringankan. Apalagi ditengah-tengah kesibukan beliau mengurusi ibu pertiwi, ia juga harus kehilangan sosok ibu kandung.

Selain tak putus-putusnya  membantu mengiriman doa kepada ibu beliau, kita juga bisa membantu pemerintahan beliau dengan salah satu cara sederhana untuk mencegah penularan virus corona.

Yaitu dengan tetap berada dirumah dan menghimbau kepada tetangga, saudara dan orang tua agar tetap didalam rumah. Maka langkah kecil itu akan bisa memberi arti yang lebih banyak. Mungkin tidak kelihatan oleh presiden.

Tetapi jika kita patuh dan tunduk akan anjuran ini, kita bisa menjadi agen of change kepada masyarakat lain dan membantu meringankan tugas beliau sebagai kepala negara.

Jadi mari kita bantu  dan dukung Presiden Jokowi dengan Mengirimkan doa kepada Almarhumah Ibunya dan Tetap lakukan karantina mandiri dirumah dengan disiplin.

Hanya dengan langkah ini, kita bisa membantu presiden dari kejauhan. Semoga saja badai ini cepat berlalu. Keep strong Mr. President!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun