Walaupun isu ini masih belum dipertanggungjawabkan, bukan tidak mungkin ada banyak opsi lain dari pemerintah. Yang pasti dari opsi itu, Said Didu dan Rizal Ramli tidak masuk kedalam radar calon pimpinan di ibu kota baru.
Tetapi satu hal yang pasti kita tahu adalah kemampuan dari seseorang pemimpin untuk mengorganisasi dan mengedepankan transparansi adalah hal yang tak bisa ditawar-tawar. Retorika dan ilusi kata kata sudah tidak laku lagi.
Kembali kejudul besar artikel ini, pantaskah Ahok memimpin ibu kota baru? Jawaban itu ada didalam hati kita masing-masing. Namun dari saya, Ahok sebagai anak bangsa juga layak diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin disana. Dari sekian prestasi yang ada, bukan tidak mungkin pengelolaannya akan semakin baik. Namun, dimata orang lain belum tentu. Asal kita mendudukan perkara ini secara sah. Bukan karena latar belakang suku dan agama.
Semoga saja ibu kota baru yang kita nanti-nantikan ini bisa menjadi sebuah ibukota yang mengharumkam nama bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H