Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Teori Bumi Datar Vs Teori Hamil di Kolam Renang

24 Februari 2020   23:31 Diperbarui: 25 Februari 2020   07:11 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alangkah lucunya negeri ini jika kita mengingat-ngingat bagaimana logika dan data menjadi ruang yang luas untuk menjadi wadah pembodohan publik. Akal-akalan semata tidak cukup untuk membuat masyarakat lalai dan kemudian mengikuti sebuah tindakan yang salah dan keliru.

Yang terbaru saat ini, bagaimana fenomena salah ketik dan salah ucap menjadi sebuah gaya pembelaan terbaru para pejabat publik setelah melakukan sebuah kerja dan kata yang berbenturan dengan kredibilitas mereka sebagai pimpinan.

Tentunya kita semua tertawa setelah seseorang yang notabene memiliki begitu banyak fasilitas dan SDM, serta lahir dan besar dari sebuah pendidikan yang berkualitas  dan bahkan menjadi lulusan-lulusan terbaik dari dalam dan luar negeri bisa menjadi tertawaan publik dan masyarakat.

Mengingat kembali kejadian salah ketik seperti pada kasus  draft omnibus law Cipta Kerja dan surat balasan izin Formula E Gubernur Anies Baswedan kepada Mensesneg Pratikno tentang rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi DKI Jakarta sungguh sebuah pertunjukan kredibilitas yang sangat memalukan.

Salah ketik ini pertanda bahwa pemerintah mulai dari pimpinan hingga ke jajaran yang dibawahnya tidak memiliki hubungan koordinasi yang baik. 

Jika saja draf ini dikaji atau setidaknya dibaca secara seksama sebelum dipublikasikan ke khalayak ramai, saya yakin problematikk seperti ini tidak mengundang masyarakat untuk berasumsi bahwa pemerintah benar-benar serius dalam menyiapkan sebuah kebijakan legisltaif. Mengingat produknya adalah sebuah undang-undang yang akan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Sesungguhnya yang terjadi bukanlah salah ketik. Salah ketik itu bentuknya seperti salah huruf, ada kata yang salah, atau ada penggunaan tanda baca dan ejaan yang tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Namun, yang terjadi adalah salah ketik dijadikan pembelaan atas usul atau wacana yang salah dan dianggap blunder. Lagi-lagi salah ketik jadi alasannya.

Selanjutnya bagaimana lucu-lucuan ala Ketua KPAI yang berhasil mencuri perhatian masyarakat khususnya milenial yang hobi berenang. Hmm... Apakah ini sebuah pengalihan isu atau sekadar mencari sensasi belaka saya pun tak tahu.

Ilustrasi gambar (screenshoot instagram @komikfaktap)

Mempelajari latar belakang dari seorang ketuai KPAI rasa-rasanya tidak mungkin ia bisa berujar hal-hal yang bertolak belakang dengan sains. Ia seperti sarjana sperma yang paham betul bagaimana pembuahan bisa terjadi dikolam renang.

Teori bumi datar dan Teori Hamil di kolam renang adalah teori yang bisa sama sama kita uji kebemarnnya dengan ilmiah dan sains. Mereka seperti saudara kandung yang dihasilkan dari seorang intelektual yang berdasi.

Namun lucunya ini adalah sebuah kerangka berpikir yang menggelitik. Masih menjadi sebuah misteri apa seluk beluk teori wanita bisa hamil jika berenang dikolam renang bersama laki laki.

Ketua KPAI harusnya bisa mempertanggung jawabkan teori liarnya ini. Jangan sampai karena ujarannya ini, sekelompok orang kemudian membentuk sebuah grup baru yang fanatik akan bahaya berenang dikolam renang. Ini bisa bersaing dengan fans dari kelompok bumi datar. Akan bahaya gaiss. Nanti jadi bahan lucu lucuan baru. Hmm

Klarifikasi Tentang Kehamilan

Kehamilan terjadi ketika adanya interaksi antara penis dan vagina. Interaksi ini berupa bertemuanya sel sperma laki-laki yang membuahi sel-sel telur bagina. Pertemuan yang indah ini akhirnya membentuk sel-sel zigot sebagi cikal bakal lahirnya cabang bayi.

Penetrasi penis kedalam vagina sebagai suksesor kehamilan harus dilakukan secara berulang demi menuju hasil tespek yang positif ketika diuji pada pagi hari. Namun jika  kita kaitkan dengan teori hamil didalam kolam renang bagaimana?

Menurut Ketua KPAI, bahwa sel sperma berenang kemudian masuk kedalam vagina. Ini artinya ia sedang berselingkuh dengan teori yang sains yang sudah ada. Sel sperma dalam air dikolam berenang masuk tanpa penis melakukan penetrasi seperti yang saya tuliskan diatas. Apakah bisa terjadi demikian?

Sebenarnya kehamilan juga bisa terjadi tanpa penetrasi penis ke vagina. Peristiwa ini disebut sengan splash pregnancy.  Walaupun idealnya air mani harus keluar sedekat mungkin dengan serviks agar kehamilan bisa terjadi, namun ketika pria ejakulasi diluar vagina, peluang kehamilan terjadi cukup kecil

Namun splash pregnancy bisa terjadi ketika ejakulasi yang terjadi sekat dengan vagina yang terbuka maka memungkinkan kehamilan bisa terjadi.Pembuahan melalui metode bisa diakselerasi juga  ketika cairan sperma pada jari atau mainan seks pada vagina.

Perlu dicatat bahwa peluang kejadian hamil dengan splash pregnancy sangat tendah dibandingkan dengan hubungan seksual yang lazim. Namun kaitan antara hamil saat berenang dikolam renang sangat tidak mungkin terjadi.

Sperma memiliki massa waktu hidup ketika berada diluar habitatnya. Itu artinya, ketika sel sperma keluar dari penis dan saat itu anda sedang berada dikolam renang, anda tidak mungkin bisa menghamili  atau dihamili orang.

Sebab, sel sel sperma itu akan larut air, dan akan mati akibat habitatnya yang tidak memungkinkan ia untuk hidup. Itu artinya anda juga tidaj mungkin tiba tiba hamil karena ada sel sperma yang menempel pada kursi toilet.

Pentingnya edukasi seks sejak dini perlu dikemas dengan menarik lagi. Kita akhirnya kembali melakukan refleksi akibat ujaran dari Ketua KPAI ini. 

Semoga saja guru-guru disekolah, dosen-dosen dikampus dan para bidan-bidan desa bisa mencerdaskan ulang masyarakat kita. Yah semoga saja ketua KPAI bisa memfasilitasi kegiatan yang semacam ini. Agar pembodohan publik tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Sama seperti pengaggum teori bumi itu datar, teori hamil dikolam renang juga bisa kita jawab dengan sains. Sains itu nyata dan ilmiah. Cuma mujizat Tuhan-lah yang mampu mengalahkan sains itu sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun