Peran serta masyarakat dalam memajukan dunia pers juga sangat tinggi. Jika dulu, masyarakat hanya dijadikan sebagi objek maksimal dalam pasar pers, kini masyarakat memiliki posisi yang seimbang sebagi objek maupun subjek.
Dengan berkembangnya digitalisasi dan internet yang semakin mudah untuk diakses, masyarakat juga mampu untuk memproduksi dan mendistribusikan sebuah produk jurnaslitik. Atau istilah populernya adalah Netizen.
Netizen dalam sapaan akrabnya warganet memberikan sebuah corak baru dalam produk jurnalistik. Sangat mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan berita disekitar lingkungannya. Sehingga keberlangsungan dan arus informasi dapat tersuplus dengan baik.
Namun, ada beberapa juga  perilaku-perilaku menyimpang yang terjadi dalam wajah pers dan bagaimana netizen berperan penting di sini.
Kemampuan netizen dalam memproduksi dan meredistribusi berita  juga bisa menjadi corong beredarnya berita bohong atau hoaks. Coba lihat bagaimana hoaks dan berita palsu begitu berpengaruh dengan hidup masyarakat. Hasilnya bisa menimbulkan chaos atau persekusi yang berujung bui.
Tidak sampai di situ. Dalam meredistribusi berita kadang kala netizen menelannya mentah-mentah. Akhirnya, hoaks malah beredar melalui rantai-tantai yang berkesinambungan.
Di posisi ini, pers seharusnya bisa menjadi pisau tajam dalam memisahkan mana berita hoaks dan mana berita asli. Dan netizen juga harusnya bisa belajar dalam memisahkan asli dan palsunya informasi, ibarat memisahkan gandum dari  ilalang
Ini adalah tantangan bagi dunia pers masa kini. Bagaimana pers mampu menjadi sebuah arah berita kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya saja, hoaks mengenai virus corona yang begitu membuat panik dunia dan khususnya indonesia. Hoaks adalah musuh bersama yang menjadi musuh kita semua dan tidak boleh diberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang biak.
Semoga hari pers nasional ini, bisa menjadi momentum untuk sama sama menguatkan tangan dalam menjamin informasi yang berkualitas bagi hajat hidup orang banyak. Media-media yang ada di Indonesia yang semuanya diisi oleh wartawan, jurnalis maupun pihak redaksi agar benar benar menjamin kredibilitas sebuah berita.
Jangan sampai terjadi lagi korupsi informasi bagi masyarakat. Bila hal itu terjadi, maka kasusnya seperti kasus stunting di Asmat Papua. Kita tidak berharap itu terjadi, namun itu adalah penipuan yang bisa menjadi bom waktu. Mari mendukung produk pers yang berkualitas, jujur dan berimbang.
Selamat Hari Pers Nasional.