Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengentaskan Banjir

4 Januari 2020   13:28 Diperbarui: 4 Januari 2020   13:42 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir sangat besar. Sedangkan  biaya ganti rugi atau sumbangan yang masuk untuk membantu korban banjir tidak mencukupi bagi mereka mengingat banyak harta dan barang barang pemilik korban banjir yang rusak akibat tergenang air dan hanyut terbawa arus banjir.

Olehnya, warga DKI pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya harus jeli dalam melihat dan memilih pemimpin yang bekerja terlepas dari suku, agama atau rasnya. Sehingga tanggung jawab moral masyarkat dalam memilih pemimpinnya dapat dipertanggungjawabkan.

Pemimpin tipe bekerja juga harus bekerja dengan konsep dan rencana yang matang disertai target yang jelas. Tidak asal bekerja tetapi juga mempertimbangakn aspek aspek lingkungan yang akan dibenahi dan bagaimana kehidupan masyarakat disana jika akan dibenanahi.

Pendekatan yang sangat persuasif harus dikedepankan. Pemerintah tidak ujuk ujuk langsung melakukan betonisasi tanpa izin dan saran dari masyarakat. Pertimbangan pertimbangan ini harus juga diperhatikan sehingga masyarakat juga ikut serta dalam merumuskan dan mengeksekusi kebijakan.

2. Menjaga lingkungan bersama sama
Bencana alam adalah hal yang tak bisa kita prediksi kapan akan terjadi. Itu adalah teori lama. Dengan bantuan teknologi dan ilmu pengetahuan kita mampu mendeteksi kapan dan dimana bencana alam itu akan terjadi.

Namun tentu juga disertai juga dengan menjaga alam dan lingkungan agar tetap asri. Bersahabat dengan alam memang hal yang indah. Karena jika alam telah marah dan enggan bersahabat dengan manusia, jadinya seperti memakan korban jiwa dan merampas harta harta dunia.

Masyarakat yang menjadi korban banjir harus berawas awas dalam memperlakukan lingkungannya. Jangan lagi membuang sampah sembarang, memelihara tanaman sebagai bentuk kecintaan terhadap alam dan tentu merawat nya bersama sama dengan tidak merusaknya.

Selokan dan gorong gorong yang tersumbat, dibenahi sehingga saluran air menjadi lancar. Dan yang tidak kalah penting adalah tidak membuang sampah dan limbah kesungai.

Saya rasa ini saja yang penulis dapat bagikan buat sahabat kompasiana. Jangan saling menyalahkan. Mengkritisi boleh tetapi jangan asal. Berikan saran yang membangun .Teruntuk pemerintah, masyarakat menunggu hasil  kerja dan karya nyatamu. Jangan beretorika saja, tetapi pandailah bekerja dan bersahabat dengan masyarakatmu sehingga mereka puas akan hasil kinerjamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun