Presiden belum selesai menyelesaikannya. Sebut saja kasus penyerangan air keras Novel Baswedan yang tak jelas angin segarnya. Belum lagi pemberian grasi bagi mantan koruptor karena alasan kemanusian. Ini tentu bagi sebagian orang menjadi preseden buruk dan telah mencoreng perjuangan yang telah dilakukan sebelumnya. Ditambah dengan pengurangan hukuman koruptor oleh MA, lagi lagi menambah derita dan kepercayaan publik akan hal ikhwal keseriusan Presiden Jokowi benar benar berpihak pada penumpasan korupsi.
Kita berharap semoga saja, drama komedi ini bukan sebuah awalan akan pencitraan kepada mereka generasi muda yang telah menyaksikannya. Tetapi benar benar berlaku dan ditanamkan kepada seluruh masyarkat khususnya para pejabat negara, wakil rakyat dan pemerintah sungguh sungguh ingin melawan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H