Jakarta, sudah lebih dari 10 tahun saya mengenal lebih dekat keseharian kota ini. Hiruk pikuk penduduknya kadangkala membuat mataku pusing tuk melihatnya. Kemacetan, banjir, sampah, penurunan muka air tanah, kelangkaan air bersih terutama di wilayah utara, dan yang terkini adalah polusi udara. Begitu beratnya beban yang diemban kota berusia 492 tahun ini, sehingga muncul juga rencana untuk memindahkan ibukota negara ke Kalimantan.
Dari sejumlah permasalahan utama tadi, saya ingin menyoroti terkait ketersediaan air bersih di Jakarta ini. Air bersih merupakan kebutuhan utama manusia yang tidak bisa tergantikan.Â
Betapa pentingnya air bersih, bisa dirasakan ketika terjadi listrik padam massal awal Agustus kemarin, banyak yang kelabakan karena persediaan air bersih mereka habis. Kita mungkin masih bisa hidup tanpa listrik, tetapi tidak bakal bisa hidup tanpa air bersih.
Pengelolaan air di Jakarta haruslah mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah daerah, begitu pula dari pemerintah pusat. Pengelolaan air permukaan seperti di sungai-sungai, waduk, situ, ataupun air tanah dalam perlu perhatian serius dan sudah tidak saatnya lagi untuk dipandang sebelah mata. Â Penanganan air tanah bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah saja, melainkan masyarakat perlu berpartisipasi aktif di dalamnya.
Peran Masyarakat
Masyarakat Jakarta tidak boleh acuh tak acuh terhadap pengelolaan air di sekitarnya. Tidak melulu menyalahkan pemerintah yang selalu dianggap tidak becus untuk mengurus permasalahan di masyarakat. Masyarakat yang  berpikiran maju, adalah masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan di wilayahnya, tak terkecuali terkait lingkungan hidup.
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam rangka pengelolaan air di wilayahnya?
1. Membangun Sumur Resapan
Masyarakat harus sadar betapa pentingnya keberadaan sumur resapan di tengah-tengah lahan pemukiman yang sudah padat dengan bangunan beton dan aspal yang meniadakan penyerapan alami air hujan oleh tanah ataupun pepohonan.Â
Keberadaan sumur resapan bisa menjadi solusi efektif karena bisa menampung air hujan agar tidak langsung mengalir ke selokan atau sungai yang seringkali melebihi daya tampung sungai yang pada akhirnya berakibat banjir.