Lebih atau kurang bayar itu terjadi karena pajak-pajak yang tidak bersifat final, sehingga masyarakat ketika membuat dan melaporkan SPT biasanya akan terkena tarif progresif dan seringkali hasil akhirnya kurang bayar.Â
Jika diketahuinya kurang bayar pada saat periode pelaporan SPT, tentunya akan memunculkan endowment effect, yang pada akhirnya si Wajib Pajak berpotensi melakukan penghindaran pajak.
Andai saja semua pajak bersifat final dan dipungut dengan sistem withholding tax, wah bisa naik signifikan tax ratio kita, kepatuhan masyarakat by system akan jauh lebih baik karena semacam dipaksa oleh sistem dan sulit melakukan penghindaran.Â
Coba kita lihat seperti halnya pajak penghasilan atas transaksi saham di Bursa  yang dikenakan sebesar 0,1%  dari nilai transaksi penjualan saham. Pajak penghasilan tersebut juga dikenakan secara langsung saat transaksi penjualan itu terjadi oleh perusahaan sekuritas, tempat dimana kita membuka rekening efek. Kita tidak perlu repot menghitungnya ataupun menyetorkannya sendiri ke Kas Negara, biarkan broker (sekuritas) kita yang melakukannya.
Pajak yang bersifat final dan withholding tax adalah kunci untuk membuat wajib pajak nyaman dengan pajak, sehingga muara akhirnya adalah kepatuhan wajib pajak yang terjadi secara sukarela atas kesadaran diri sendiri, bukan berasal dari ancaman atau ketakutan-ketakutan atas sanksi pidana pajak.
Dalam hal kenyamanan bagi wajib pajak, tentunya kita juga tidak boleh menafikkan kualitas pelayanan front liner yang prima, Account Representative yang responsif, komunikatif, dan profesional, serta berbagai macam aplikasi mobile dan sejenisnya.Â
Yang bisa memudahkan wajib pajak dalam mengakses informasi perpajakan ataupun dalam hal memudahkan wajib pajak menjalankan kewajiban perpajakannya. Oiya, satu lagi yang membuat nyaman wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya adalah jika tarif pajak turun signifikan, pasti kenyamanan si wajib pajak bisa berubah jadi 1000%, hahaha....
Bayar Pajak dengan Nyaman, Penerimaan Negara pun Aman!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H