Masalah sampah tidak akan pernah selesai sampai kapan pun, jika tidak ada kesadaran dari masing-masing individu. Sampah merupakan persoalan bersama, yang bukan hanya jadi tanggung jawab pemerintah. Segala aturan, Perda, himbauan, larangan bahkan denda tak membuat Masyarakat sadar.
Bahkan dari masalah pelik soal sampah, ketika musim hujan datang seperti saat ini. Ancaman banjir, bisa saja datang sewaktu-waktu. Banjir bisa terjadi, karena tumpukan sampah yang membuat Sungai menjadi dangkal atau selokan tersumbat oleh sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan.
Sehingga ketika hujan deras datang, arus air Sungai arus air di selokan akan meluap ke area pemukiman. Meskipun setiap tahun pasti ada daerah atau wilayah yang mengalami banjir, namun hal ini pun tidak menyadarkan kita untuk bisa memperlakukan sampah secara bijak.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hasil dari penginputan data yang dilakukan oleh 128 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023.
Timbulan sampah yang dihasilkan mencapai 17.441.415,28 ton/tahun. Dari jumlah tersebut, 11.593.592,76 ton/tahun atau sebesar 66,47 persen sampah tersebut telah terkelola. Sedangkan, sisanya 5.847.822,52 ton/tahun atau sebesar 33,53 persen sampah tersebut tidak terkelola.
Itu artinya, jika sampah tidak terkelola pada tahun 2023 dijadikan sebagai acuan, maka setiap tahunnya akan ada 5.847.822,52 ton/tahun tumpukan-tumpukan sampah baru. Data ini tentu saja sangat memprihatinkan.
Lalu dari total timbulan sampah yang mencapai 17.441.415,28 ton/tahun, komposisi sampah berdasarkan sumber sampahnya penyumbang paling besar adalah sumber sampah dari rumah tangga sebesar 38,3 persen.
Kemudian, jika melihat komposisi lainnya, yaitu dari sisi jenis sampahnya. Dua jenis sampah yang terbesar dari timbulan sampah yang mencapai 17.441.415,28 ton/tahun, sebanyak 45,3 persen merupakan jenis sampah sisa makanan dan sebanyak 18,3 persen merupakan jenis sampah plastik.
Melihat angka-angka statistik ini kita butuh sosok panutan atau seseorang yang bisa memberikan contoh dalam hal penanganan sampah dan menjaga lingkungan.
Saya pribadi pernah berceloteh atau ngobrol santai dengan istri, saya pernah menyebutnya sebagai duta sampah atau duta lingkungan di lingkungan rumah saya pribadi.