Bermain selama 26 menit saat melawan Argentina, Witan tidak memberikan efek apa-apa ke dalam permainan Indonesia. Witan malah dianggap memperlambat tempo serangan Indonesia, karena ia sering men-delay serangan Indonesia.
Bahkan beberapa kali, Witan sangat mudah kehilangan bola. Umpan Witan Sulaeman pun banyak yang tidak menemui sasaran.
Dalam dua penampilan terakhir saat melawan Palestina dan Argentina, pecinta sepakbola tanah air terus bertanya. Apa yang membuat STY sangat percaya terhadap Witan Sulaeman? padahal di bench masih ada opsi, Stefano Lilipaly maupun Saddil Ramdani. Atau jika STY berani, ia bisa melakukan eksperimen dengan menempatkan Yakob Sayuri sebagai second striker ketimbang Witan Sulaeman.
Apa yang ditampilkan Witan saat lawan Argentina, harus jadi pelajaran berharga bagi pemilik nomor punggung 8 tersebut. Witan harus bangkit dan terus berlatih keras bersama Persija, sehingga ia bisa kembali membela tim merah-putih dalam FIFA Matchday bulan September 2023 dengan performa yang lebih baik.
Dengan hasil kekalahan Timnas Indonesia dari Argentina dengan skor 0-2, skuad garuda patut berbangga, karena Timnas Indonesia tidak kalah telak saat bertemu dengan sang juara piala dunia 2022. Terimakasih Timnas Indonesia, terimakasih Coach STY dan terimakasih Erick Thohir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H