Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Semifinal Piala Dunia U-20: Blunder Fatal FIFA, Harus Dibayar Mahal

9 Juni 2023   04:36 Diperbarui: 9 Juni 2023   05:04 23292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uruguay berhasil singkirkan Israel di laga semifinal Piala Dunia U-20 2023. (Foto: AP Photo/Gustavo Garello)

Laga semifinal Piala Dunia U-20 antara Uruguay Vs Israel baru saja berakhir. Uruguay sukses membuat Israel menangis, setelah menang tipis dengan skor 1-0. Satu-satunya gol Uruguay dicetak oleh Anderson Duarte dimenit ke-61.

Gol semata wayang Duarte, sudah cukup untuk menyingkirkan Israel dan membawa Uruguay melaju ke partai puncak.

Sayangnya laga seru antara Uruguay dan Israel harus tercoreng akibat blunder fatal FIFA, sehingga partai semifinal ini terpaksa dimainkan dilapangan dengan kualitas rumput jelek.

Ya, kalau kita lihat langsung dari layar kaca, kualitas rumput lapangan di Estadio nico Diego Armando Maradona, La Plata, sangat jelek dan tak layak untuk menggelar laga sekelas Piala Dunia U-20. Rumputnya jelek, tidak rata, ini mirip lapangan sekelas tarkam.

Sangat memalukan, kasihan Argentina dibuat malu akibat blunder fatal FIFA. Semua harus dibayar mahal, karena laga semifinal antara Uruguay dan Israel dilihat oleh pecinta sepakbola dari penjuru dunia.

Blunder fatal FIFA berawal dari pencabutan hak tuan rumah Indonesia, sebagai host Piala Dunia U-20 2023.

Awalnya Indonesia sudah menyiapkan 6 stadion untuk gelaran Piala Dunia U-20 tahun 2021. Namun, akibat adanya pandemi Covid-19, FIFA menunda Piala Dunia U-20 dan bergeser ke tahun 2023 dengan status tuan rumahnya tetap Indonesia.

Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), sudah disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023.

FIFA pun telah melakukan inspeksi ke enam stadion tersebut, dan setiap ada evaluasi dari FIFA semuanya langsung dieksekusi demi kesuksesan "gawe" Piala Dunia U-20 2023.

Semua telah dipersiapkan dengan matang menjelang hari H, sayangnya karena ada beberapa oknum yang menolak kehadiran Israel di Indonesia. Tiba-tiba saja, FIFA membatalkan rencana drawing pengundian pembagian grup Piala Dunia U-20 2023 di Bali. Kemudian, tak berselang lama hak tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicabut FIFA.

Argentina yang baru saja menjadi juara Piala Dunia 2022, mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 untuk menggantikan Indonesia. Argentina mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U-20 karena Timnas U-20 nya gagal lolos dalam babak kualifikasi Piala Amerika Selatan U-20 2023.

Tanpa berpikir panjang, karena waktunya sudah mepet, akhirnya FIFA menyetujui Argentina sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 untuk menggantikan Indonesia. Mirisnya, FIFA menyetujui Argentina menjadi tuan rumah hanya dengan menyiapkan 4 stadion untuk 52 pertandingan selama kejuaraan Piala Dunia U-20 2023.

Jika diambil rata-rata, berarti setiap stadion akan menyajikan 13 pertandingan. Otomatis karena dipakai untuk laga sebanyak itu, bisa dibayangkan bagaimana penurunan kualitas rumput stadion selama event Piala Dunia U-20 berlangsung di Argentina.

Parahnya, salah satu venue stadion, yaitu Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, dijadwalkan memainkan 18 pertandingan dari babak penyisihan hingga final.

Sehingga jika kita mengamati pertandingan babak 16 besar antara Brasil Vs Tunisia dan Inggris Vs Italia, yang secara berurutan merupakan laga ke-13 dan laga ke-14 di Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata. Kualitas rumputnya sudah mulai jelek, tidak rata, kering dan berlumpur.

Sehingga wajar, apabila laga semifinal antara Uruguay Vs Israel yang merupakan laga ke-15 di Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, kualitas rumputnya tambah buruk. Sehingga agak aneh rasanya, ketika melihat laga sekelas semifinal Piala Dunia dimainkan dilapangan berumput jelek yang lebih mirip lapangan tarkam.

Jangan kaget, ketika melihat partai puncak Piala Dunia U-20 2023 antara Uruguay Vs pemenang antara Italia / Korea Selatan, jika kualitas rumput Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, tambah jelek. Hal ini dikarenakan, laga puncak merupakan laga ke-18 yang digelar di Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata.

Siap-siap menyaksikan laga final Piala Dunia U-20 2023, serasa melihat final tarkam.

Inilah salah satu keegoisan FIFA, ketika mencabut hak tuan rumah Indonesia. Semua harus dibayar mahal oleh FIFA. Pecinta sepakbola dunia, disuguhi laga Piala Dunia U-20 dengan kualitas lapangan yang buruk.

Selain, Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, venue lainnya, yaitu Estadio nico Madre de Ciudades, Santiago del Estero (yang dapat jatah 10 laga), kualitas rumputya juga sama, kering dan lapangannya seperti kurang rata.

Semoga dengan kejadian ini, FIFA sadar diri dan tidak gegabah. Dengan seenaknya tiba-tiba mencabut hak tuan rumah Indonesia dan digantikan Argentina. Kasus ini bisa jadi contoh nyata, pada akhirnya gelaran Piala Dunia U-20 2023 kurang berkesan jika kita melihat kualitas lapangan pertandingan. Aliran bolanya seperti bola bekel, arusnya tak rata dan bergelombang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun