Apalagi pemain-pemain andalan Timnas Indonesia telah ditarik keluar karena alasan cedera atau demi strategi tim, seperti Alfeandra Dewangga, Ramadhan Sananta, Taufany Muslihuddin dan Witan Sulaeman.
Melihat komposisi 11 pemain yang berada di atas lapangan untuk bertarung pada babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit melawan Thailand, rasanya agak ngeri-ngeri sedap.
Sementara di kubu Thailand malah sebaliknya, tim gajah perang seperti mendapatkan second chance. Awalnya tim Thailand berada di ujung tanduk, sekarang punya kans besar untuk meraih medali emas.
Beruntung mentalitas Timnas Indonesia tidak runtuh, meskipun kebobolan dimenit akhir perpanjangan waktu babak kedua.
Irfan Jauhari muncul sebagai pahlawan kemenangan Indonesia lewat gol berkelasnya. Sejak peluit kick-off babak pertama perpanjangan waktu dimulai. Irfan Jauhari tak kenal lelah untuk terus berlari memberikan pressing kepada pemain Thailand.
Hasilnya tekanan yang ia berikan membuahkan hasil, pemain bernomor punggung 5 Thailand, Songchai Thongcham melakukan blunder fatal, yaitu gagal ketika mengontrol bola. Bola terlepas dan berhasil direbut oleh Irfan Jauhari.
Unggul kecepatan, membuat Songchai Thongcham tertinggal lari Irfan Jauhari. Melihat situasi membahayakan gawang Thailand, Soponwit Rakyart maju meninggalkan sarangnya. Dan mencoba menutup ruang tembak Irfan Jauhari.
Melihat gelagat ini, kebiasaan pemain Indonesia adalah panik, biasanya si pemain akan menembak bola sekeras-kerasnya atau yang penting asal tembak siapa tau bolanya akan berbuah gol (alias untung-untungan).
Ternyata keputusan berbeda diambil Irfan Jauhari, dengan ketenangan dan mentalitas yang kuat, ia memutuskan men-chip bola, sehingga melewati jangakauan kiper Thailand.
Gol-gol seperti ini, sering kali diciptakan oleh mega bintang Argentina, Lionel Messi. Apa yang ditunjukkan Irfan Jauhari benar-benar world class.
Gol inilah yang meruntuhkan mental para pemain Thailand dan karena gol ini jugalah yang membuat ofisial tim Thailand pada emosi.