Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kontroversi Gol Kedua Ramadhan Sananta, Kenapa Wasit Mengesahkannya?

17 Mei 2023   03:56 Diperbarui: 17 Mei 2023   12:48 6866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA/via KOMPAS.COM)

Timnas Indonesia memastikan meraih medali emas Sea Games 2023, setelah berhasil mengalahkan Thailand dengan skor telak 5-2 dalam waktu 120 menit. Laga final yang berlangsung di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023) pukul 19.30 WIB. Berjalan seru, menarik dan dibumbui penuh drama.

Selain drama kericuhan, ada juga drama prank wasit dan terakhir ada drama kontroversial soal gol kedua yang dicetak Ramadhan Sananta yang sempat diprotes kubu Thailand. Namun wasit asal oman, Qasim Matar Ali Al-Hatmi tetap mengesahkan gol tersebut setelah melakukan konsultasi dengan hakim garis.

Keputusan dan ketegasan dari wasit patut diapresiasi, karena ketegasannya-lah wasit berani mengeluarkan 3 kartu merah untuk Thailand dan 1 kartu merah untuk Timnas Indonesia. Sehingga Timnas Indonesia bisa unggul atas Thailand dengan skor 5-2.

Lima gol milik Indonesia diborong oleh Ramadhan Sananta mencetak dua gol, kemudian masing-masing satu gol dicetak Irfan Jauhari, Fajar Fathur Rachman dan Beckham Putra. Sementara dua gol Thailand dicetak, Anan Yodsangwal dan Yotsakon Burapha.

Kembali kita bahas soal gol kedua milik Ramadhan Sananta yang dianggap kontroversial oleh tim Thailand. Benarkah gol ini seharusnya tidak disahkan oleh wasit?

Jika bertanya kepada kubu Thailand, pasti jawabannya iya. Seharusnya gol ini tidak disahkan, karena bola dianggap sebagai bola fair play.

Sementara dari sisi pendukung Timnas Indonesia, berharapnya setelah ada diskusi antara wasit dan hakim garis, gol tetap disahkan. Sehingga Timnas Indonesia tetap unggul dengan skor 2-0.

Namun, bagaimana jika jawabannya mengacu pada Law of The Game IFAB?

Jawabannya adalah gol tersebut tetap sah dan keputusan wasit dianggap tepat!

Kontroversi ini bermula, ketika Witan Sulaeman dan pemain Thailand berbenturan dikotak penalti Indonesia. Saat itu, wasit tidak menganggap insiden ini sebagai sebuah pelanggaran. Wasit tetap membiarkan "play", atau permainan jalan terus.

Bola masih dikuasai pemain Thailand dan mencoba untuk menekan lini pertahanan Indonesia. Setelah serangan dari Thailand gagal dan bola dianggap situasinya fifty-fifty, wasit menghentikan pertandingan. Untuk melihat kondisi Witan Sulaeman yang meringis kesakitan.

Setelah perawatan tim medis kepada Witan selesai, wasit kemudian memberikan bola drop ball kepada Rizky Ridho. Bola kemudian ditendang jauh ke depan, bola sempat dijangkau pemain Thailand, Songchai Tongcham namun bolanya masih terlalu tinggi. Sehingga bola dicoba dikejar Ramadhan Sananta dan mendapat hadangan dari Jonathan Kemdee.

Dengan sedikit melakukan spekulasi Ramadhan Sananta melepaskan tembakan dan tidak bisa dijangkau kiper Thailand, karena sudah terlanjur maju ke depan. Dan Indonesia unggul dengan skor 2-0, dimenit ke-45+5.

Law ke-8 IFAB mengatur soal keabsahan gol dari skenario drop ball, seperti kejadian pada laga Timnas Indonesia vs Thailand. Dalam sebuah aturan yang telah ditetapkan oleh IFAB ini, bola akan dianggap sebagai gol yang sah, jika bolanya telah melewati sentuhan minimal dua pemain. Dan jika hanya melewati sekali sentuhan saja, maka keputusan dari wasit hanya memberikan tendangan gawang. 

Sumber : Law of The Game IFAB 
Sumber : Law of The Game IFAB 

Jika melihat proses terjadinya gol dari Ramadhan Sananta, setelah wasit memberikan drop ball kepada Rizky Ridho. Bola tersebut telah melewati dua sentuhan, yang pertama tendangan dari Rizky Ridho dan yang kedua tendangan dari Ramadhan Sananta. Sehingga gol ini tetap sah.

Keputusan ini mungkin sangat menyakitkan bagi kubu Thailand, tapi wasit juga harus mengambil keputusan yang adil sesuai dengan kaidah aturan yang berlaku di IFAB.

Dan wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al-Hatmi beserta hakim garis telah mengambil keputusan tepat dan pada akhirnya menguntungkan Timnas Indonesia.

Entah pada akhirnya keputusan ini, berpengaruh kepada mental kubu Thailand atau tidak, tetapi yang jelas Timnas Indonesia berhasil memanfaatkan situasi ini, untuk tetap bermain optimal dan pantang menyerah. Sehingga pada akhirnya, skuad garuda berhasil meraih medali emas SEA Games 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun