Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tanpa Park Hang-seo Vietnam Hanyalah Butiran Debu

14 Mei 2023   07:24 Diperbarui: 14 Mei 2023   07:36 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Vietnam pernah merasakan berada di puncak kejayaan selama dilatih oleh Park Hang-seo (PHS). PHS mulai melatih Vietnam sejak 29 September 2017 sampai akhir Januari 2023. Beberapa gelar telah dipersembahkan PHS untuk Vietnam. Bahkan Timnas Indonesia tak pernah menang, selama PHS melatih Vietnam. Dari 8 pertemuan di berbagai level kompetisi, PHS menang 6 kali dan imbang 2 kali saat melawan Timnas Indonesia.

Dan baru di semifinal Sea Games 2023 kemarin, Timnas Indonesia kembali bisa mengalahkan Vietnam. Terakhir kali Timnas Indonesia menang atas Vietnam di level Sea Games, yaitu pada Sea Games 2011. Sementara di level senior, Timnas Indonesia menang atas Vietnam terjadi di semifinal leg pertama Piala AFF 2014.

Itu artinya, "Tanpa Park Hang-seo Vietnam hanyalah butiran debu".

Mengedit sedikit lirik lagu butiran debu

Vietnam terjatuh dan tak bisa bangkit lagi

Vietnam tenggelam dalam lautan luka dalam

Vietnam tersesat dan tak tahu arah jalan pulang

Vietnam tanpamu butiran debu

Apakah ungkapan tersebut berlebihan? bisa iya bisa juga tidak. Tergantung dari sudut mana kita menerjemahkannya.

Jika melihat kiprah PHS selama melatih Vietnam dan caranya berhasil mendominasi atas Timnas Indonesia. Maka euforia atas kemenangan melawan Vietnam dilaga semifinal kemarin, sementara membuat kita bangga karena selama ini kita sulit menang melawan Vietnam.

Maka dengan memberikan sebutan Vietnam sebagai butiran debu atau tidak ada apa-apanya sepertinya tepat dan sah-sah saja.

Pandangan kelas Vietnam saat ini menurun atau tidak ada apa-apanya, karena faktor ketiadaan PHS. Lalu apa sebenarnya yang dilakukan PHS sehingga membuat Vietnam terlalu kuat dan dominan?

Ketika masih dilatih PHS, Vietnam ia bangun dengan mentalitas dan karakter militan. High pressing menjadi ciri khas permainan Vietnam. Setiap pemain harus memiliki jiwa petarung, Bahasa kerennya "pemain Vietnam siap menderita di atas lapangan".

PHS mencoba mengadopsi cara bermain Korea Selatan ke dalam skuad Vietnam. Tak segan pemain Vietnam terkadang bermain keras dan sedikit nakal untuk memancing emosi lawan. Dan hasilnya, PHS mempersembahkan berbagai gelar untuk Vietnam.

Berikut merupakan gelar juara milik PHS:

  • Medali Emas Sea Games 2019 dan 2021
  • Juara Piala AFF 2018
  • Runner-up Piala Asia U-23 2018
  • Semifinal Asian Games 2018
  • Perempatfinal Piala Asia 2019

Timnas Indonesia selalu tak berdaya ketika berhadapan dengan anak asuh PHS. Bahkan selama melatih Timnas Indonsia pelatih sekaliber Coach Shin Tae-yong, belum berhasil mengalahkan PHS.

Ketika meraih medali emas di Sea Games 2019, PHS mengalahkan Timnas Indonesia yang saat itu dilatih Coach Indra Sjafri.

Bahkan ketika melawan Timnas Indonesia PHS sering melakukan aksi-aksi provokasi yang membuat pecinta sepakbola tanah air geleng-geleng kepala. Sehingga setiap laga yang melibatkan Timnas Indonesia Vs Vietnam, selalu dibumbui dengan kericuhan antar pemain.

Aksi unik lainnya, PHS sering kali memata-matai Timnas Indonesia saat bertanding melawan tim lain. Mungkin, dengan strategi inilah yang membuat PHS sering kali menang atas Indonesia, karena PHS sudah memantau dan menganalisa kelemahan Timnas Indonesia.

Setelah masa kejayaan bersama PHS usai, Vietnam mencoba merekrut pelatih berkelas lainnya, yaitu Philippe Troussier. Mungkin karena masih adaptasi dengan gaya pelatih baru, permainan Vietnam selama event Sea Games 2023 berbeda dengan cara pendekatan PHS.

Vietnam di Sea Games 2023 bermain tidak terlalu agresif, serangan Tim Nguyen tidak terlalu membabi-buta, kesannya Vietnam kali ini agak lebih kalem.

Hal itu terlihat saat melawan Timnas Indonesa, para pemain Vietnam seperti kaku jika tidak bermain kasar atau nakal. Mungkin karena sudah nahan sabar, akhirnya kericuhan baru muncul jelang babak pertama usai.

Bahkan ketika, Timnas Indonesia hanya bermain dengan 10 pemain, serangan Vietnam tidak frontal dan tidak terlalu agresif.

Mungkin jika, kemarin di semifinal Sea Games 2023 pelatih Vietnam masih PHS, ketika tim asuhan coach Indra Sjafri bermain dengan 10 pemain, Timnas Indonesia bisa kalah dalam 90 menit.

Sepertinya Vietnam masih merindukan PHS dan belum bisa "move on" dari PHS.

Beruntung bagi Indonesia, karena pelatih Vietnam bukan PHS. Sehingga, pada laga semifinal Sea Games 2023 kemarin, Timnas Indonesia berhasil melibas Vietnam dengan skor tipis 3-2.

Tapi jika boleh jujur, adrenalinnya akan terasa beda jika kemarin pelatihnya PHS. Ketika Timnas Indonesia menang, rasa puasnya berlipat-lipat.

Setelah menang secara dramatis dan heroik melawan Vietnam, selanjutnya Timnas Indonesia akan melawan Thailand dilaga final Sea Games 2023.

Saatnya Timnas Indonesia "move on" dari Vietnam dan menatap laga final.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun