Dalam beberapa hari terakhir berembus kabar menggembirakan bagi pecinta sepakbola tanah air, terutama bagi fans Lionel Messi. Bahwa Argentina direncanakan akan menjalani FIFA Matchday di Bulan Juni 2023 melawan Timnas Indonesia.
Meski kabar ini belum 100 persen kebenarannya, namun pemberitaan dari 3 media asing mengerucutkan bahwa Timnas Indonesia menjadi salah satu kandidat terkuat yang akan dihadapi oleh skuad tim asuhan Lionel Scaloni.
Kabar pertama datang dari Media Argentina Relevo, bahwa Timnas Indonesia menjadi salah satu opsi dalam laga FIFA Matchday Juni 2023, selain China. Opsi lainnya jika kedua negara tersebut ada yang batal ada Australia, Jepang dan Korea Selatan yang siap menggantikan.
Salah satu alasan Relevo menuliskan kabar tersebut karena faktor uang, dimana saat ini Argentina berstatus sebagai Juara Dunia dan negara Argentina juga sedang mengalami krisis ekonomi, sehingga opsi bermain di Asia merupakan pilihan yang tepat demi mengeruk pundi-pundi uang.
Bahkan jurnalis TyC Sports, Gaston Edul melalui akun twitternya, mencuitkan tulisan bahwa Timnas Argentina akan melangsungkan dua laga FIFA Matchday Juni 2023 di Asia. Dua negara yang menjadi tujuan adalah China dan Indonesia. Satu negara di setiap laga, yaitu Argentina Vs China dan Argentina Vs Indonesia.
Namun ada salah satu media Argentina, yaitu El Litoral, yang memberikan kabar Bahagia tetapi agak-agak sedikit mengecewakan. El Litoral juga mengabarkan bahwa Timnas Argentina akan melakukan laga FIFA Matchday Juni 2023 melawan China dan Indonesia, namun El Litoral memprediksi bahwa Lionel Scaloni sebagai arsitek Timnas Argentina akan menurunkan skuad U-23 demi menambah jam terbang pemain muda.
Apalagi di Ranking FIFA, perbedaannya sangat jomplang, perbandingan peringkat FIFA Argentina dengan China dan Indonesia. Sehingga dengan menurunkan kombinas skuad Timnas U-23 dengan beberapa pemain senior sudah cukup bagi Argentina untuk bisa mengalahkan China dan Indonesia.
Jika Argentina datang ke Indonesia bermaterikan sebagian besar pemain U-23 ditambah beberapa pemain senior, hal ini tentu saja sangat mengecewakan fans sepakbola tanah air.
Saat ini, sudah banyak bermunculan komentar-komentar dari netizen Indonesia, yang membayangkan skuad juara Piala Dunia 2022 akan bertanding melawan Timnas Indonesia.
Dimana nama-nama tenar seperti Lionel Messi, Emiliano Martinez , Nicolas Otamendi, Lisandro Martinez, Rodrigo DePaul , Alexis MacAllister, Enzo Fernandez, Giovani Lo Celso, Angel Di Maria, Lautaro Martinez, Julian Alvarez, dan Paulo Dybala, akan bermain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dan di prediksi Stadion GBK akan penuh sesak dengan kehadiran suporter tuan rumah.
Asisten pelatih Shin Tae-yong (STY), Nova Arianto juga mengaku sedikit kecewa andai yang datang bukan skuad senior Argentina. Harapan Nova, yang datang adalah Timnas senior Argentina, sehingga pemain Timnas Merah-putih bisa belajar dan mendapatkan pengalaman berharga dari pemain top Argentina.
Sementara itu, dari Federasi PSSI melalui Ketua Umum PSSI dan Wakil Ketua Umum PSSI belum berani memastikan, jika Argemtina akan datang di FIFA Matchday Juni 2023. Erick Thohir dan Zainudin Amali, sama-sama kompak tidak ingin memberikan angin surga bagi pecinta sepakbola tanah air, selama belum ada kepastian resmi dari kedua belah pihak.
Kabarnya Nine Sports, sebagai promotor yang akan mendatangkan Timnas Argentina ke Indonesia harus merogoh kocek sangat dalam hingga puluhan milyar.
Dalam sebuah wawancara milik akun youtube Tommy Desky, CEO Nine Sports, yaitu Arif Putra Wicaksono. Menjelaskan bahwa, saat ini Argentina belum memutuskan negara mana yang akan menjadi tujuan laga FIFA Matchday Juni 2023.
Kemudian ia juga menjelaskan bahwa China, dengan dukungan sponsor bernama Wanda yang juga menjadi sponsor FIFA dan Atletico Madrid. Dikabarkan memberi tawaran 200 Milyar kepada Timnas Argentina untuk bermain di China.
Sama halnya dengan China, Bangladesh yang mendapatkan dukungan dari pemerintahnya, dikabarkan sudah menawar dengan harga fantastis untuk mendatangkan Timnas Argentina.
Menurut Arif, kans Argentina untuk datang ke Indonesia sangat besar, salah satu faktornya karena kedekatan hubungan Indonesia dan China, serta jarak China ke Indonesia bisa ditempuh dengan perjalanan udara selama 5 jam.
Ada aturan FIFA yang menyebutkan dalam sebuah FIFA Matchday, jika sebuah negara bertanding sebanyak dua kali, maka jarak penerbangan antara negara tujuan pertama dan negara tujuan kedua maksimal bisa ditempuh dengan waktu 5 jam.
Berapa sih sebenarnya uang yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan Argentina? Menurut laporan media The New York Times, untuk mendatangkan Timnas Argentina membutuhkan uang senilai 5 juta dollar AS, atau setara dengan 73 Milyar. Tapi nilai itu, bisa saja melambung karena saat ini Argentina berstatus sebagai Juara Dunia 2022. Sehingga nilai tawarnya sangat tinggi, ditambah lagi ada mega bintang dunia seperti Lionel Messi, Angel Di Maria, Enzo Fernandez, Lautaro Martinez, Julian Alvarez, dan Paulo Dybala.
Pro dan kontra juga mengiringi kabar kedatangan Timnas Argentina ke Indonesia, ada yang setuju dan tentu saja ada yang tidak setuju. Semua punya pandangan sendiri-sendiri. Jangan ada lagi, komentar-komentar "nyeleneh" dari Netizen.
Saat PSSI mendatangkan Curacao dan Burundi, netizen berkomentar kedua negara tersebut dianggap sebagai negara antah berantah dan berkomentar juga, apa tidak ada negara lain lagi yang bisa diajak ujicoba.
Dan ketika tahu Argentina yang akan jadi lawan Timnas Indonesia, Kembali netizen memberikan reaksinya. "Jangan Mimpi-lah", Biayanya sayang mahal banget bisa buat ini dan itu, dll.
Bung Arson akan memberikan pandangan dari sudut lain, terkait kedatangan Timnas Argentina ke Indonesia. Hal ini karena uangnya untuk mendatangkan Argentina ke Indonesia dari promotor, bukan dari kas PSSI.
Sehingga kita tidak perlu protes dan berdebat, seharusnya uangnya puluhan Milyar buat VAR, atau buat renovasi stadion atau buat pembangunan infrastruktur latihan Timnas, dll.
Ada 3 Alasan kenapa Bung Arson Menolak Argentina bermain melawan Timnas Indonesia, berikut ketiga alasannya:
1. Kasihan Wasit Indonesia yang memimpin jalannya pertandingan
Biasanya setiap Timnas Indonesia menjalani laga uji coba atau FIFA Matchday menghadapi negara lain, wasit yang memimpin jalannya pertandingan berasal dari Indonesia yang telah memiliki lisensi FIFA. Wasit, Thoriq Alkatiri beberapa kali memimpin laga ujicoba Timnas Indonesia.
Jika PSSI atau tim Promotor tidak menyewa wasit luar negeri, Thoriq Alkatiri akan menjalani laga paling berat selama menjalani karier sebagai wasit, karena ia akan memimpin laga yang melibatkan juara Piala Dunia 2022. Thoriq Alkatiri harus memimpin laga secara adil dan tidak boleh mengambil keputusan kontroversial.
Jangan sampai terlihat Thoriq Alkatiri mengambil keputusan yang salah dan kontroversial, karena laga ini pasti juga akan tayang di negara lain yang membeli hak siarnya.
Jangan sampai keputusan kontroversial yang selama ini menghiasai laga-laga BRI Liga 1, tersaji di laga Timnas Indonesia Vs Argentina. Keputusan tersebut diantaranya: pembiaran pelanggaran keras, salah dalam mengambil keputusan offside dan salah dalam mengambil keputusan terjadinya sebuah pelanggaran yang berpotensi penalti, serta pelanggaran-pelanggaran lainnya.
2. Lionel Messi dkk., tidak akan berkeringat
Sebagai juara Piala Dunia 2022, Argentina bukanlah lawan yang sepadan bagi Timnas Indonesia. Berdasarkan ranking FIFA per 6 April 2023, Argentina berada di posisi 1 dunia sementara Indonesia berada di peringkat 149. Tentu hal ini sangat jomplang, dan bisa dikata Argentina tidak akan banyak mengeluarkan keringat untuk mengalahkan Indonesia.
Bahkan jika Argentina menurunkan Timnas U-23 sekalipun, tim Tango diprediksi tetap akan menang dengan mudah melawan Timnas Indonesia.
Hanya Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang sudah merasakan laga kompetitif di level eropa. Sehingga tidak usah heran, jika STY akan menerapkan system gerendel bertahan total dan gawang Timnas Indonesia akan sering digempur habis-habisan oleh Lionel Messi, dkk.
Curacao yang pernah dikalahkan Indonesia dalam dua kali laga FIFA Matchday, pada akhir maret 2023 kemarin kalah telak dari Argentina dengan skor 7-0. Bahkan sang mega bintang, Lionel Messi mencetak hattrick dilaga tersebut.
Ini menjadi alarm berbahaya bagi Indonesia, bahwa Argentina tidak pernah main-main ketika menjalani laga uji coba meskipun lawan yang dihadapi tim semenjana.
3. Poin Ranking FIFA Indonesia akan berkurang dan Pemain Timnas tidak akan mendapatkan pengalaman bertanding
Setelah secara perlahan STY membawa peringkat FIFA Indonesia melesat dari posisi ke-175 ke-149, kekalahan dari Argentina nantinya akan mengurangi poin milik Indonesia. Diprediksi jika Indonesia kalah dari Argentina, poin FIFA Indonesia akan berkurang -0,45 poin. Hal ini terjadi karena Argentina berada di posisi 1 dan Indonesia ada di posisi 149.
Sementara jika laga Indonesia Vs Argentina berakhir imbang poin Indonesia akan bertambah +4,55 poin, dan apabila Indonesia dinaungi dewi fortuna, yaitu dengan memenangi laga lawan Argentina, poin Jordi Amat dkk, akan bertambah +9,55 poin.
Laga melawan Indonesia tidak akan banyak memberikan pengaruh buat pemain Timnas Indonesia. Hal ini berkaca dari laga FIFA Matchday beberapa tahun lalu, saat Indonesia beruji coba melawan Uruguay (tahun 2010), Belanda (tahun 2013) dan Kamerun (tahun 2015).
Dari ketiga laga ujicoba bergengsi tersebut, hingga saat ini belum ada penambahan kualitas dari permainan Timnas Indonesia. Terbukti sejak tahun 2010 hingga saat ini, Timnas Indonesia belum pernah meraih gelar Juara Piala AFF maupun medali emas Sea Games.
Dan Semoga jika Argentina jadi melawan Timnas Indonesia, efek selanjutnya akan dirasakan Timnas Merah-Putih, yaitu pada edisi selanjutnya Timnas Indonesia bisa meraih gelar juara Piala AFF maupun medali emas Sea Games.
Mungkin yang perlu dibenahi, bukan dari negara kuat yang diundang ke Indonesia, tetapi setiap kali ada laga FIFA Matchday PSSI harus konsisten mendatangkan negara-negara yang berada di peringkat FIFA antara 100-140.
Secara bertahap nanti baru naik tingkat, mendatangkan negara-negara yang berada di peringkat antara 50-99. Selain itu, segala aspek juga harus dibenahi mulai roda kompetisi, mutu wasit, kepengurusan PSSI, membina supporter agar tidak mudah rusuh, pembinaan usia dini, mendatangkan pelatih top dan berkualitas, dll.
Jika semuanya secara bertahap ada perbaikan, maka mimpi Timnas Indonesia untuk meraih gelar minimal Piala AFF maupun medali emas Sea Games bukan lagi sebuah mimpi.
Maju terus sepakbola Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H